Sabtu, 01 Januari 2022 / 20:41 WIB

https://www.liputan6.com/saham/read/4849028/selesaikan-penjualan-saham-tesla-elon-musk-hadapi-utang-pajak

Liputan6.com, Jakarta – Elon Musk kemungkinan telah menyelesaikan tahun tersibuk dengan menjual saham Tesla pada 30 Desember 2021, dan akan berakhir dengan menjadi salah satu tagihan pajak terbesar sepanjang sejarah.

CEO Tesla ini menggunakan opsi untuk membeli 1,6 juta saham lagi. Di samping itu Elon Musk juga menjual 934.090 saham senilai USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,23 triliun (asumsi kurs Rp 14.238 per dolar AS) demi menutupi tagihan pajak atas pembelian saham tersebut.

Jumlah transaksi penjualan saham Tesla oleh Musk berdasarkan opsi itu sudah sekitar 22,9 juta dengan tenggat waktu berakhir pada Agustus 2022.

Selain itu, dia juga melepas 10,3 juta saham guna menutupi persyaratan pemotongan pajaknya. Penjualan ini Musk lakukan dengan bantuan orang dalam perusahaan agar tidak dituduh memperdagangkan informasi.

Musk memperoleh mandat opsi pada 2012 sebagai bagian dari paket pembayarannya sekaligus opsi yang Tesla (TSLA) dapatkan untuk mencapai berbagai target keuangan dan operasional tahun-tahun berikutnya.

Dengan amanah ini, Musk tidak perlu membayar pajak atas opsi tersebut sampai dia melaksanakannya. Elon Musk mulai menggunakan opsi tersebut sejak November 2021.

Nilai saham yang pimpinan Tesla peroleh dari penggunaan opsi setelah dikurangi harga pembelian nominal USD 6,24 per saham akan dikenakan pajak atas pendpatan reguler Musk USD 23,5 miliar. Jumlah yang substansial tapi masih sangat kecil bagi orang terkaya di dunia Elon Musk.

Lantaran Forbes memperkirakan kekayaan bersih pemilik perusahaan kendaraan listrik ini mencapai USD 280 miliar.

Dari pendapatan tersebut maksimal tarif yang akan dikenakan untuk orang sekelas Musk hanya senilai 40,8 persen. Musk harus membayar tagihan pajak federal sekitar USD 10,7 miliar atau setara Rp 152,32 triliun dari pelaksaan opsi saham ini.