Senin, 13 Desember 2021 / 19:45 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211213184308-78-733543/investor-milenial-rebut-penguasaan-surat-utang-ri-dari-tangan-asing

Jakarta, CNN Indonesia — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan investor lokal dari kalangan milenial alias generasi muda kini ‘merebut’ porsi penguasaan surat utang negara yang sebelumnya mayoritas diisi oleh investor luar negeri. Hal ini tercermin dari penurunan pangsa kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) oleh asing.

“Sebelum masa pandemi, kepemilikan asing ada 40-41 persen, tapi sekarang tinggal 20 persen, 19,9 persen bahhkan,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman di konferensi pers virtual, Senin (13/12).

Artinya, sekitar 80 persen kepemilikan surat utang pemerintah kini diisi oleh para investor lokal. Dari porsi itu, mayoritas rupanya merupakan generasi milenial.

Tercatat, jumlah investor milenial mencapai 50.917 investor atau 39,07 persen dari total 130.293 investor pada SBN ritel. Sisanya merupakan generasi lain, seperti baby boomers hingga generasi Z.

Luky menilai peningkatan dominasi investor milenial di Indonesia terjadi karena dampak pandemi covid-19. Pasalnya, ketika pandemi, pemerintah melakukan pembatasan mobilitas dan aktivitas kepada masyarakat.

“Sebagian masyarakat yang konsumtif, suka ngafe, travel lah, tidak bisa, mereka jadi punya tambahan (untuk investasi), terlihat DPK di bank juga naik terus, tumbuh dua digit, masyarakat juga tumbuh kesadarannya untuk dana darurat. Jadi ada lonjakan (pembelian SBN ritel) di 2020 dari Rp50 triliun menjadi Rp77 triliun, lalu di 2021 sampai Rp97 triliun,” jelasnya.

Bersamaan dengan tren positif pertumbuhan investor lokal, khususnya dari kalangan milenial, pemerintah turut menaikkan target penerbitan SBN ritel mencapai Rp100 triliun pada tahun depan.