Jumat, 23 April 2021 / 07:45 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210423072819-85-633704/harga-minyak-naik-tipis-berkat-pemangkasan-produksi-libya

Jakarta, CNN Indonesia — Harga minyak dunia menguat tipis pada perdagangan Kamis (22/4), waktu Amerika Serikat (AS), ditopang rendahnya produksi minyak mentah Libya. Namun, landainya produksi dikhawatirkan menjadi antisipasi meningkatnya kasus covid-19 di India dan Jepang yang bakal menekan permintaan minyak.

Mengutip Antara, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni naik tipis 8 sen atau 0,1 persen ke US$65,4 per barel. Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni juga mengalami kenaikan 8 sen menjadi US$61,43 per barel.

Libya mencatat produksi minyak turun menjadi sekitar 1 juta barel per hari (bph) dalam beberapa hari terakhir dan berpotensi turun lebih banyak karena masalah anggaran.

“Pasar menyadari bahwa kembalinya permintaan minyak secara global tidak dapat datang tanpa kembalinya ekonomi-ekonomi terbesar dunia,” kata Kepala Pasar Minyak Rystad Energy Bjornar Tonhaugen.

Tonhaugen melanjutkan kalau keadaan diperparah oleh kasus covid-19 di India yang semakin mengkhawatirkan.

“Peningkatan kasus covid-19 di India memicu keraguan bagaimana permintaan di sana akan meningkat,” ucap Carsten Fritsch, Analis Energi Commerzbank Research.

Selain India, kenaikan kasus di Jepang juga menambah kekhawatiran pasar, pasalnya kedua negara merupakan konsumen dan importir besar dunia.

Untuk diketahui, pada Kamis (22/4), India melaporkan peningkatan harian tertinggi dunia, yakni 314.835 kasus covid-19 baru.

Kilang-kilang Indian Oil Corp Ltd beroperasi sekitar 95 persen dari kapasitas mereka, turun dari 100 persen pada waktu yang sama bulan lalu.

Sementara Jepang sebagai importir minyak terbesar keempat dunia diperkirakan akan mengumumkan gelombang ketiga penguncian yang bakal memengaruhi Tokyo dan tiga daerah barat lainnya.