Jumat, 23 Juli 2021 / 07:40 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210722173024-78-670980/bi-revisi-proyeksi-kredit-jadi-4-6-persen-tahun-ini

Jakarta, CNN Indonesia — Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan kredit hanya 4 persen-6 persen tahun ini. Angkanya turun dari prediksi sebelumnya, yakni 5 persen-7 persen.

Jika dilihat, BI sudah merevisi proyeksi kredit sebanyak dua kali. Awalnya, bank sentral itu meramalkan kredit tumbuh 7 persen-9 persen tahun ini.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan kredit akan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada kuartal III 2021. Hal ini sejalan dengan menurunnya kegiatan ekonomi lantaran pembatasan mobilitas di tengah lonjakan kasus penularan covid-19.

“Dengan perkembangan tersebut, BI memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2021 menjadi 4 persen-6 persen dan pertumbuhan DPK menjadi 6 persen-8 persen,” ungkap Perry dalam konferensi pers, Kamis (22/7).

Menurut Perry, permintaan kredit sudah mulai membaik pada Juni 2021. Kenaikan kredit didorong oleh pemulihan kinerja dan aktivitas korporasi, rumah tangga, dan UMKM.

“Dari sisi suplai, pertumbuhan kredit yang mulai positif tersebut didorong oleh mulai melonggarnya index of lending standard,” kata Perry.

Namun, pengajuan kredit pada kuartal III 2021 diperkirakan menurun. Setelah itu, Perry optimistis permintaan kredit kembali naik pada kuartal IV 2021.

“BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan KSSK untuk implementasi lebih lanjut paket kebijakan terpadu KSSK dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan kredit atau pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas, termasuk UMKM,” jelas Perry.

Sementara, BI juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,1 persen-5,1 persen menjadi 3,5 persen-4,3 persen. Alasannya sama, yakni karena ada pembatasan mobilitas demi menekan laju penularan covid-19.

“Pertumbuhan ekonomi domestik diperkirakan lebih rendah dari sebelumnya pasca penyebaran varian delta covid-19,” ucap Perry.

Perry menilai potensi pertumbuhan ekonomi sebenarnya masih cukup baik hingga kuartal II 2021. Ekonomi periode itu didorong oleh kenaikan kinerja ekspor, belanja fiskal, dan investasi non bangunan.

Namun, ekonomi kuartal III 2021 diperkirakan lebih rendah dari kuartal sebelumnya. Sebab, pemerintah menerapkan berbagai pembatasan untuk menekan laju penularan covid-19.

Lalu, ia memperkirakan ekonomi domestik kembali membaik pada kuartal IV 2021. Hal ini dipengaruhi akselerasi vaksinasi, protokol kesehatan, dan potensi kenaikan nilai ekspor.