Rabu, 17 Februari 2021 / 07:50 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210216181817-92-607015/bei-beberkan-proyeksi-surat-utang-korporasi-tahun-ini

Jakarta, CNN Indonesia — Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan pasar surat utang (obligasi) dan surat utang syariah (sukuk) korporasi kembali bergairah tahun ini, setelah sempat lesu tahun lalu akibat pandemi covid-19.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan total emisi obligasi dan sukuk baru yang dicatatkan sepanjang 2021 mencapai Rp 5,11 triliun per 16 Februari 2021.

“Outstanding obligasi korporasi mulai menunjukkan pertumbuhan pasca penurunan yang disebabkan oleh pandemi,” ujarnya kepada media melalui pesan WhatsApp, Selasa (16/2).

Menurutnya, kebangkitan pasar obligasi tahun ini ditopang oleh empat faktor. Pertama, kebijakan moneter dan fiskal pemerintah tetap akomodatif.

Kebijakan akomodatif tersebut membuka ruang penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), sehingga ia memperkirakan tren suku bunga rendah masih berlanjut tahun ini.

“Ini akan menurunkan cost of fund penerbitan surat utang korporasi,” jelasnya.

Kedua, tahun ini merupakan momentum prospek pemulihan ekonomi. Imbasnya, ia memprediksi perusahaan membutuhkan dana untuk ekspansi bisnis yang sempat tertunda selama 2020 lalu. Selain itu, sejumlah perusahaan diprediksi melakukan refinancing atas utang jatuh tempo atau pembayaran utang dengan cara mengajukan pinjaman baru yang bunganya lebih rendah.

Ketiga, stimulus bank sentral meningkatkan likuiditas di pasar keuangan, sehingga penempatan dana perbankan di pasar obligasi diperkirakan meningkat.

“Terakhir, tren pelemahan dolar AS di tengah kebijakan akomodatif AS. Imbasnya, aliran dana asing diperkirakan kembali ke pasar negara berkembang untuk mencari imbal hasil yang lebih tinggi,” jelasnya.

Selain emisi obligasi yang sudah tercatat, BEI masih memiliki 10 emisi dalam antrian (pipeline) senilai Rp10,5 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari tiga emisi sukuk dan tujuh emisi obligasi.

Sementara itu, total seluruh emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 473 emisi dari 130 emiten. Nilai outstanding seluruh obligasi tersebut yakni Rp427,09 triliun dan US$47,5 juta.