Jumat,  05 Februari 2021 / 08:11 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210205075539-92-602568/wall-street-naik-ditopang-stimulus-dan-data-tenaga-kerja-as

Jakarta, CNN Indonesia — Bursa saham AS mencetak rekor pada penutupan perdagangan Kamis (4/2) waktu setempat. Saham-saham utama Wall Street kompak naik lebih dari 1 persen.

Melansir Reuters, Jumat (5/2), indeks Dow Jones naik 1,08 persen ke level 31.005, S&P 500 bertambah 1,09 persen ke level 3.871, dan Nasdaq Composite naik 1,23 persen menjadi 13.777.

Tercatat, Dow Jones dan S&P 500 naik dalam empat hari berturut-turut.

Kenaikan ini ditopang oleh sejumlah sentimen positif yang memberikan optimisme kepada pasar.

Pertama, pasar fokus pada perkembangan pembahasan stimulus AS, dimana Partai Demokrat di Senat AS bersiap untuk mulai pengesahan usulan stimulus senilai US$1,9 triliun oleh Presiden AS Joe Biden.

Kedua, Departemen tenaga Kerja AS melaporkan pengajuan klaim baru tunjangan pengangguran sebanyak 779 ribu orang.

Jumlah itu turun dari pekan sebelumnya, yakni 812 ribu orang karena pemerintah mulai melonggarkan pembatasan bisnis di tengah pandemi covid-19.

Ketiga, pasar juga fokus pada laporan kinerja emiten untuk tahun buku 2020 yang melebihi ekspektasi analis, terutama perusahaan dalam indeks S&P 500 mencatat pertumbuhan pendapatan, alih-alih penurunan seperti yang diperkirakan analis.

Lonjakan belanja online selama pandemi covid-19 dan liburan mendorong pendapatan perusahaan e-niaga eBay Inc dan platform pembayaran PayPal Holdings Inc. Imbasnya, saham PayPal naik 7,4 persen dan eBay naik 5,3 persen pada penutupan perdagangan kali ini.

“Data ekonomi, berita pendapatan dan pembicaraan paket stimulus US$1,9 triliun semuanya baik untuk Wall Street. Itulah mengapa kami melihat pasar terus menguat,” tutur Manajer portofolio di Kingsview Investment Management, Chicago Paul Nolte.

Selain itu, lonjakan saham-saham utama Wall Street juga ditopang oleh aksi beli investor ritel beberapa waktu terakhir ini. Para investor ritel tersebut tergabung dalam jaringan di media sosial, Reddit.

Aksi mereka untuk pertama kali berhasil mendorong kenaikan saham perusahaan video game, GameStop Corp (GME). Fenomena ini menarik perhatian Menteri Keuangan AS Janet Yellen.

Yellen mengatakan bahwa dia dan regulator pasar keuangan perlu memahami secara mendalam apa yang terjadi dalam hiruk pikuk perdagangan para investor ritel tersebut sebelum mengambil tindakan apa pun.

Pernyataan Yellen tersebut membuat saham GameStop berakhir turun 42,1 persen. Selain itu, investor akan mengamati laporan ketenagakerjaan bulanan pemerintah AS yang akan dirilis Jumat waktu setempat.