Selasa, 16 Februari 2021 / 06:01 WIB
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210215140315-78-606380/laba-bank-btn-meroket-665-persen-jadi-rp16-triliun
Jakarta, CNN Indonesia — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN mencatatkan laba sebesar Rp1,6 triliun sepanjang 2020. Capaian tersebut melonjak 665,71 persen year on year (yoy) dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp209 miliar.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan lompatan laba bersih ditopang pendapatan bunga sebesar Rp25,16 triliun pada kuartal IV 2020.
“Pendapatan bunga tersebut disumbang oleh penyaluran kredit yang tetap bertumbuh meski berada di bawah tekanan pandemi,” ucapnya dalam Paparan Kinerja BTN 2020, Senin (15/2).
Secara total, kredit perumahan BTN sepanjang tahun lalu naik sebesar 2,29 persen yoy menjadi Rp234,78 triliun.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi tumbuh 8,63 persen yoy menjadi Rp120,72 triliun, sedangkan KPR non subsidi terkontraksi 3,2 persen menjadi Rp79,94 tirliun.
Di segmen kredit non perumahan, emiten berkode BBTN ini tercatat telah menyalurkan kredit senilai Rp25,32 triliun.
Kinerja penyaluran tersebut ditopang oleh segmen kredit korporasi dan kredit konsumer yang naik masing-masing sebesar 77,81 persen dan 4,55 persen menjadi Rp11,94 triliun dan Rp5,11 triliun.
“Dengan total penyaluran tersebut, kredit Bank BTN tercatat mencapai Rp260,11 triliun atau naik 1,68 persen yoy pada 2020 dari Rp255,82 triliun di 2019,” tuturnya.
Nixon melanjutkan dari sisi kualitas kredit pun, BTN mencatatkan tren membaik. Per 31 Desember 2020, Non Performing Loan (NPL) net atau rasio kredit bermasalah sebesar 2,06 persen atau turun 90 bps dari 2,96 persen di periode sama tahun sebelumnya.
Kemudian, rasio coverage Bank BTN juga meningkat mencapai lebih dari 2 kali lipat yakni sebesar 115,02 persen dari sebelumnya 50,01 persen.
Di sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BBTN menguat dengan cost of fund (CoF) yang membaik. DPK bertumbuh 23,84 persen yoy dari Rp225,4 triliun pada 2019 menjadi Rp279,13.
Peningkatan DPK didominasi kenaikan giro sebesar 38,24 persen menjadi Rp72,04 triliun. Dengan peningkatan DPK tersebut, loan to deposit ratio (LDR) BTN turun ke level 93,19 persen dari 113,50 persen di periode sama tahun sebelumnya.
“Sedangkan CoF perseroan mencatatkan penurunan menjadi 4,79 persen dari 5,68 persen di periode sama tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Permodalan BTN juga makin tebal dengan penerbitan Junior Global Bond yang diterbitkan pada awal 2020. Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan tercatat naik 202 bps menjadi 19,34 persen.
Dengan peningkatan di seluruh lini bisnis tersebut, aset Bank BTN tumbuh 15,85 persen yoy menjadi Rp361,20 triliun pada atau naik dari Rp311,77 triliun di 2019.