Selasa, 22 Desember 2020 / 09:11 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201222084923-92-585008/harga-emas-antam-hari-ini-22-desember-turun-ke-rp970-ribu

Jakarta, CNN Indonesia — Harga emas PT Aneka Tambang (Persero) alias Antam berada di level Rp970 ribu per gram pada Selasa (22/12). Posisi ini turun Rp6.000 dari sebelumnya Rp976 ribu per gram pada Senin (21/12).

Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) turun Rp6.000 per gram dari Rp862 ribu menjadi Rp856 ribu per gram pada hari ini.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp535 ribu, 2 gram Rp1,88 juta, 3 gram Rp2,79 juta, 5 gram Rp4,62 juta, 10 gram Rp9,19 juta, 25 gram Rp22,86 juta, dan 50 gram Rp45,64 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp91,21 juta, 250 gram Rp227,76 juta, 500 gram Rp455,32 juta, dan 1 kilogram Rp910,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX menguat 0,22 persen ke posisi US$1.886,9 per troy ons. Begitu pula dengan harga emas di perdagangan spot yang tercatat tumbuh 0,25 persen ke US$1.881,6 per troy ons pada pagi ini.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memperkirakan harga emas di pasar internasional akan meneruskan tren penguatan pada hari ini. Proyeksinya, harga emas bergerak di kisaran US$1.840 sampai US$1.920 per troy ons.

“Harga emas masih berpotensi menguat hari ini karena kekhawatiran pasar terhadap penyebaran virus covid-19 varian baru dari Inggris dan terus meningginya kasus covid-19 di dunia,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com, Selasa (22/12).

Ia mengatakan pasar khawatir apakah virus covid-19 baru di Inggris bisa dicegah dengan vaksin yang tengah dikembangkan saat ini. Sementara peningkatan kasus juga memberi kekhawatiran karena berpotensi membuat kebijakan lockdown kembali berlaku.

Bila dilakukan, tentu pemulihan ekonomi global dan di sejumlah negara akan terhambat. Di sisi lain, harga emas juga mendapat ‘tenaga’ dari persetujuan stimulus fiskal AS senilai US$900 miliar.

“Stimulus fiskal ini mendorong pelaku pasar keluar dari aset dolar AS ke aset lainnya yang berimbal hasil lebih tinggi,” pungkasnya.