Jumat, 11 Desember 2020 / 09.44 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201211084907-532-580786/hemat-saat-resesi-pangkal-depresi-ekonomi

Jakarta, CNN Indonesia — Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Raden Pardede mendorong masyarakat melakukan konsumsi, khususnya bagi kalangan ekonomi menengah ke atas.

Sebab, jika masyarakat menahan konsumsi pada kondisi resesi ekonomi, akibatnya bisa menimbulkan depresi ekonomi.

“Jadi saya sering menyebutkan kalau kita terus hemat pada kondisi saat ini, ekonomi kita tidak akan gerak, karena kita tidak membelanjakan. Hemat itu pangkal resesi, bahkan depresi,” ujarnya dalam acara Menjaga Momentum Pemulihan Ekonomi Nasional Melalui Peningkatan Daya Saing Ketenagakerjaan, Kamis (10/12).

Diketahui jika Indonesia tengah mengalami resesi ekonomi. Sebab, pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut, yaitu minus 5,32 persen dikuartal II dan minus 3,49 persen dikuartal III

Sementara itu, sebuah negara disebut mengalami depresi ekonomi jika mengalami resesi ekonomi berkepanjangan.

Raden menuturkan pemerintah telah berupaya melepaskan ekonomi Indonesia dari jurang resesi. Salah satunya, melalui bantuan penanganan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi nasional (PEN) senilai Rp695,2 triliun.

Namun, ia menilai bantuan tersebut belum cukup mendorong pemulihan ekonomi, jika tidak disertai dengan konsumsi masyarakat. Sebab, komponen konsumsi rumah tangga memiliki kontribusi terbesar, yakni 57 persen-58 persen terhadap PDB.