Selasa, 08 Desember 2020 / 11.57 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201208113457-532-579318/bunga-acuan-bi-turun-kupon-sbr008-tetap-72-persen

Jakarta, CNN Indonesia — Pemerintah tetap memberikan tingkat kupon atau imbal hasil minimal sebesar 7,2 persen bagi pemilik surat utang ritel atau Savings Bond Ritel seri SBR008 di tengah tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate (BI 7DRRR).

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mengatakan tingkat kupon tetap karena skema penentuan merujuk pada tingkat kupon minimal (floor). Artinya, imbal hasil dari surat utang ini tidak akan berubah dari nominal minimal saat pertama diluncurkan, yaitu sebesar 7,2 persen.

Tingkat imbal hasil tidak berkurang sekalipun tingkat bunga acuan BI turun turun dari 5 persen saat penerbitan SBR008 menjadi 3,75 persen pada saat ini. Namun, tingkat imbal hasil akan lebih tinggi bila bunga acuan BI naik di atas 5 persen.

“Maka, tingkat kupon SBR008 periode 11 Desember 2020 sampai dengan 10 Maret 2021 menggunakan tingkat kupon minimal SBR008 sebesar 7,2 persen,” tulis DJPPR dalam keterangan resmi, Selasa (8/12).

Kendati begitu, tingkat kupon ini hanya berlaku untuk periode 11 Desember 2020 sampai 10 Maret 2021. Sementara tingkat kupon sampai masa jatuh tempo pada 10 September 2021 nanti akan disesuaikan lagi mengikuti perkembangan bunga acuan BI.

Pada penerbitan SBR008, pemerintah berhasil meraup dana Rp1,89 triliun. Nilai yang dimenangkan sedikit lebih rendah dari target awal Rp2 triliun.

Jumlah investor yang memegang surat utang itu mencapai 10.219 orang. Dari jumlah itu, sekitar 62,2 persen di antaranya merupakan investor baru yang berasal dari generasi milenial.