Senin, 24 Mei 2021 / 08:41 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210524080756-78-646029/tabungan-nasabah-rp128-juta-hilang-dari-rekening-bank

Jakarta, CNN Indonesia — Seorang nasabah Bank Mandiri bernama Asrizal Askha mengaku kehilangan uang Rp128,5 juta dari rekeningnya. Dana itu hilang setelah bertahun-tahun ia tabung.

Celakanya, dana tidak bisa dikembalikan oleh bank.

Hal ini terungkap dari salah satu unggahan akun Taruko Jaya di Facebook pada Jumat (21/5) lalu. Dalam unggahannya, ia menceritakan bahwa awalnya ia bermaksud mengambil dana di tabungannya pada 6 Februari 2021.

Namun, ia terkejut karena uang di rekeningnya mendadak jadi nol rupiah alias raib.

“Padahal sebelumnya, saldo rekeningnya Rp128,5 juta, dengan hati galau dan sedih, saya bergegas menelpon call center,” tulis Taruko dalam unggahannya seperti dikutip CNNIndonesia.com, Senin (24/5).

Saat menghubungi call center, ia mendapat konfirmasi dari pihak bank bahwa ada sejumlah transaksi penarikan dana dan transfer yang dilakukan dengan sumber dana dari rekening tersebut.

“Sementara pada saat transaksi tersebut, kartu ATM saya ada di dompet,” imbuhnya.

Tak puas dengan penjelasan dari call center, ia kemudian mendatangi kantor Bank Mandiri Cabang Melawai pada 8 Februari 2021. Ia datang untuk mengusut kronologi transaksi misterius yang meraibkan uang di rekeningnya.

“Tindakan petugas CS mengganti kartu ATM saya dengan alasan di hari itu ada uang masuk sebesar Rp5 juta dan saya disuruh menunggu investigasi selama 11 hari kerja,” jelasnya.

Setelah 11 hari kerja, A kembali menelpon Bank Mandiri. Namun rupanya bank tidak mengganti dana yang raib di rekeningnya.

Alasannya, terjadi kebocoran data PIN sehingga transaksi dianggap sah.

“Di sini saya merasa sangat dicurangi oleh Bank Mand***, bagaimana mungkin uang saya hilang ada transaksi misterius dan kemudian mereka bilang transaksi sah? Bagi saya, investigasi pun tertutup tidak secara transparan. Saya sudah coba lapor OJK dan BI namun hasilnya nihil, di sini saya sangat kecewa bahkan BI dan OJK pun tidak bisa membantu saya,” sambungnya.

Selain itu, ia merasa tidak ada kesalahannya sedikit pun. Bahkan, ia sudah menabung dana tersebut selama bertahun-tahun.

“Semoga ada keadilan untuk kami, karena dalam hal ini tidak ada kesalahan saya sedikitpun. Mandiri-lah harusnya yang berbenah diri karena hal ini sangat merugikan nasabah,” ungkapnya.

Sementara Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Atturidha mengonfirmasi kebenaran kejadian pengambilan dana dari rekening Asrizal. Manajemen sudah menginvestigasi hal tersebut.

“Berdasarkan investigasi internal, transaksi yang disanggah merupakan transaksi yang sah dengan Kartu Mandiri Debit dan PIN yang sesuai sehingga Bank Mandiri tidak bertanggung jawab dan tidak dapat memberikan penggantian atas dana yang hilang tersebut,” kata Rudi dalam keterangannya kepada redaksi.

Menurut Rudi, dari hasil investigasi termasuk pada rekaman pengaduan nasabah ke call center, bank memperkirakan nasabah telah menjadi korban kejahatan dengan modus penukaran kartu debit dan penguasaan PIN. Pasalnya kartu debit yang dipegang nasabah berbeda dengan kartu debit yang terdaftar di Bank Mandiri.

Sedangkan kartu yang dipakai bertransaksi tidak lagi dalam penguasaan nasabah. Atas hal ini, Bank Mandiri menyatakan telah menyampaikan dan menindaklanjuti permasalahan tersebut kepada nasabah dan pihak terkait lainnya.

“Kami mengimbau kepada seluruh nasabah Bank Mandiri untuk menjaga kartu Mandiri Debit Anda dan kerahasiaan nomor PIN dan tidak menginformasikannya ke siapapun juga, termasuk orang-orang yang mengaku karyawan Bank Mandiri,” pungkasnya.