Kamis, 15 Juli 2021 / 20:09 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210715165821-78-668261/1000-kantor-cabang-bank-tutup-gegara-digitalisasi-pada-2020

Jakarta, CNN Indonesia — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sekitar 1.000 kantor cabang bank tutup sepanjang 2020. Mereka memperkirakan penutupan terus berlanjut pada tahun ini.

Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital Imansyah menyebut penutupan kantor fisik tidak dapat dihindari seiring dengan digitalisasi dan berkembangnya bank digital yang serba cepat dan bisa diakses lewat ponsel pintar.

“Yang menarik lagi jumlah kantor cabang terus turun. Pada 2020 turun hampir 1.000 kantor cabang, 2021 tren pasti lebih turun lagi. Sebab ketika secara fisik perbankan tidak bisa berkinerja baik, lalu disubstitusi oleh sesuatu yang bersifat teknologi, yang sifatnya fisik jadi contact less atau less touch economy (Pasti itu yang dipilih), ” katanya pada webinar LPPI bertajuk Menuju Bank Digital, Kamis (15/7).

Secara terpisah, Deputi Direktur Basel dan Perbankan Internasional OJK Tony mengatakan pada periode 2015 hingga Maret 2021, ada 3.074 kantor yang tutup. Dengan penutupan itu, kantor cabang bank yang tersisa hanya 29.889 saja per Maret 2021.

“Beberapa tahun terakhir akibat semakin maraknya transaksi bank melalui mobile. Ini berdampak bagi masyarakat sehingga semakin jarang ke kantor cabang bank. Bank jadi melihat pendirian kantor cabang menjadi tidak efisien dan mereka mulai menutup sejumlah kantor dan mulai beralih ke pelayanan elektronik atau digital banking,” kata Tony di diskusi bertajuk Kolaborasi Bank Digital dan Fintech secara virtual, Kamis (10/6).

Peningkatan transaksi digital bank salah satunya terjadi pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Bank tersebut mencatat pertumbuhan transaksi internet banking 132,2 persen secara tahunan pada Desember 2020.

Bahkan, pertumbuhan transaksi di aplikasi bank, BRIMO mencapai 660,5 persen secara tahunan pada periode yang sama. Sementara bank-bank lain, setidaknya mencatat pertumbuhan transaksi mobile dan internet banking sekitar 50 persen pada penghujung tahun lalu.

Pertumbuhan antara lain dicatat oleh PT Bank Central Asia Tbk atau BCA, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Permata Tbk.

Data lain dari Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi digital banking di Indonesia meningkat dari Rp1.708 triliun pada 2017 menjadi Rp2.259 triliun pada 2018, Rp2.436 triliun pada 2019, dan Rp2.775 triliun pada 2020.

“Peningkatannya sejalan juga dengan transaksi di e-commerce mencapai Rp266,3 triliun pada 2020,” ungkap Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Ricky Satria pada kesempatan yang sama.