15 Jul 2022, 09:00 WIB

https://www.liputan6.com/bisnis/read/5014490/usd-12-triliun-kekayaan-orang-asia-ada-di-luar-negeri-karena-ogah-bayar-pajak

Liputan6.com, Bali – Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann menduga masih banyak kekayaan para orang kaya Asia berada di luar negara Asia. Maka itu, transparansi pajak dinilai menjadi penting.

Bahkan dia menyebut, lebih dari USD 1 triliun kekayaan miliarder Asia berada di luar negaranya. Artinya, ada upaya untuk penghindaran pajak dari yang bersangkutan.

“Penghindaran pajak masih menjadi tantangan besar di seluruh dunia, termasuk juga negara di Asia. Diperkirakan ada USD1,2 triliun kekayaan finansial Asia berada di luar negeri,” katanya dalam konfereni pers di Bali International Convention Center (BICC), ditulis Jumat (15/7/2022).

Ini disampaikannya pasca penandatanganan Deklarasi Bali yang berisi komitmen 11 negara di Asia. Seluruhnya meneken perjanjian untuk transparansi perpajakan di wilayah Asia.

Mathias menilai, upaya ini bisa meningkatkan pengawasan terhadap tindakan penghindaran pajak dan penggelapan dana lainnya.

“Inisiatif Asia terbuka untuk semua yurisdiksi Asia. Kami berharap akan ada lebih lagi dari negara di Asia yang ikuti jejak langkah ke 11 yurisdiksi hari ini. OECD mendukung insiatif perpajakan bertahun-tahun melihat keberhasilan dan juga hasil yang konkret,” ujarnya.

Potensi USD 120 Miliar

Pada kesempatan itu, ia mengungkap ada potensi sekitar USD 120 miliar pendapatan yang diterima negara-negara Asia dari penghindaran pajak. Di sisi lain, sekitar sepertiga perdapatan tambahan tersebut berasal dari negara berkembang.

Namun, karena penghindaran ppajak, itu tidak dapat diterima oleh negara terkait. Mathias menilai dana ini bisa diunakan untuk pemerintah di negara Asia mengembangkan ekonominya.

dengan demikian, Deklarasi Bali yang diteken 11 negara menjadi penting sebagai kommitmen politik mngenai kebutuhan kebijakan perpajakan yang lebih serius.

“Kerja sama administrasi untuk bisa lebih kuat dan untuk melindungi perpajakan. Dukungan menteri dan kita lihat dukungan di Bali hari ini agar negara-negara berkembang memetik manfaat pajak global. OECD bekerja sama dengan G20 menyiapkan roadmap baru untuk agenda tahun mendatang,” kata dia.