Selasa, 16 November 2021 / 20:30 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211116164314-532-721969/sri-mulyani-waspadai-dampak-lima-dinamika-global-ke-ri

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Keuangan Sri Mulyani mewaspadai sejumlah dinamika global yang akan mempengaruhi ekonomi nasional 2022 mendatang. Pertama, siapa pihak yang akan menggantikan Gubernur Bank Sentral AS The Federal Reserves (The Fed) Jerome Powell.

“Karena Powell masa tugasnya berakhir, apakah akan diperpanjang atau tidak,” ucap Sri Mulyani dalam CEO Networking, Selasa (16/11).

Kedua, Sri Mulyani mewaspadai keputusan soal plafon utang AS. Ketiga, inflasi AS yang mencapai 6 persen per Oktober 2021.

“Mungkin akan timbulkan komplikasi kebijakan moneter dan kecepatan tapering yang akan dilakukan oleh AS,” papar Sri Mulyani.

Keempat, krisis energi di Eropa di tengah lonjakan harga komoditas. Kelima, kasus Evergrande dan kenaikan kasus penularan covid-19 di China.

Semua ini, kata Sri Mulyani, dapat mempengaruhi harga komoditas, aliran modal asing, dan sentimen pasar keuangan global.

“Kita harus menjaga ketahanan ekonomi domestik karena kita tidak bisa mengontrol ekonomi global,” terang Sri Mulyani.

Sementara, ia mengatakan ekonomi nasional mulai pulih. Hal ini seiring dengan membaiknya defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sri Mulyani mengatakan defisit APBN sebesar Rp548,9 triliun per Oktober 2021. Angka ini setara dengan 3,29 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Angka defisit APBN pada Oktober 2021 turun jika dibandingkan dengan Oktober 2020 yang mencapai Rp764,8 triliun atau 4,67 persen terhadap PDB.

Penurunan defisit terjadi seiring dengan kenaikan penerimaan negara. Tercatat, total penerimaan negara per Oktober 2021 sebesar Rp1.510 triliun atau naik 18,2 persen dari Oktober 2020 yang sebesar Rp1.277 triliun.

Sementara, belanja negara tercatat sebesar Rp2.058,9 triliun atau naik 0,8 persen secara tahunan per Oktober 2021. Angka itu setara dengan 74,9 persen dari target belanja yang sebesar Rp2.750 triliun.