Selasa, 25 Mei 2021 / 09:16 WIB
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210525085933-78-646534/sentimen-aset-berisiko-membaik-rupiah-menguat-ke-rp14325
Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.325 per dolar AS pada Selasa (25/5) pagi. Posisi tersebut menguat 0,21 persen dibandingkan perdagangan Senin (24/5) sore di level Rp14.355 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,01 persen, dolar Singapura menguat 0,03 persen, dolar Taiwan menguat 0,16 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,33 persen.
Selanjutnya yuan China menguat 0,13 persen, ringgit Malaysia menguat 0,08 persen, bath Thailand menguat 0,01 persen, dan peso Filipina menguat 0,10 persen. Hanya rupee India yang terpantau melemah 0,17 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju juga bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,10 persen dan dolar Australia melemah 0,04 persen. Sebaliknya dolar Kanada menguat 0,02 persen dan franc Swiss menguat 0,13 persen.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi menguat hari ini ke arah kisaran Rp14.300 seiring dengan positifnya sentimen pasar terhadap aset berisiko. Meski demikian rupiah juga berpotensi resisten di kisaran Rp14.380 per dolar AS.
Perbaikan sentimen terhadap rupiah dan mata uang Asia terlihat dari penurunan indeks saham AS semalam. Sementara pagi ini indeks saham Asia seperti Nikkei dan Kospi juga terlihat menguat.
Meredanya kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi di AS juga bisa mendukung penguatan rupiah. Pasalnya, kekhawatiran tersebut mendorong pelemahan indeks dolar AS dan penurunan yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun.
“Yield terlihat mencoba turun ke bawah 1,60 persen dari sebelumnya di kisaran 1,62 persen. Dan indeks dolar AS masih bergerak di kisaran bawah pekan lalu di sekitar 89,7,” tuturnya.
Sedangkan sentimen dalam negeri, pasar menunggu hasil rapat dewan gubernur (RDG) BI yang kemungkinan tidak mengubah kebijakan suku bunganya.
“Hal ini tentu bisa mendukung penguatan nilai tukar rupiah,” pungkasnya.