Jumat, 05 November 2021 / 07:03 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211105064336-92-716886/selesaikan-utang-rp54-t-waskita-karya-akan-jualan-tol-sampai-2025

Jakarta, CNN Indonesia — PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan terus menjual tol mereka sampai 2025 mendatang. Penjualan dilakukan demi menyelesaikan utang yang kini sudah mencapai Rp54 triliun.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menjelaskan pelepasan ruas tol ini dilakukan secara bertahap sejalan dengan penyelesaian pembangunan tol.

“Beban tol Waskita untuk investasi ini kurang lebih Rp50-an triliun, Rp 53 triliun-Rp 54 triliun, ini yang harus kami selesaikan,” jelasnya seperti dikutip dari Detikfinance.com, Jumat (5/11).

Ia merinci, tol yang jadi tahun depan dan masuk radar yang akan dijual salah satunya adalah sebagian ruas Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

“Tahun depan juga ada yang akan selesai ruas tolnya itu seperti Becakayu. Saya harapkan sampai Bekasi Barat itu akan selesai di akhir tahun sehingga awal tahun sudah akan operation kecuali seksi 2B dari Bekasi Barat ke Tambun ini akan masih dalam proses. Prosesnya tentunya akan dilaksanakan di tahun depan,” ungkapnya.

Selanjutnya, tol yang bakal disiapkan adalah Tol Kayuagung-Palembang-Betung. Tol ini bakal dilepas pada 2023.

“Kemudian tahun 2023 juga masih ada yang akan selesai pada tahun itu, seperti Tol Sumatera Selatan, Kayuagung-Palembang-Betung pertengahan tahun 2023 akan selesai. Tentunya proses transaksi sambil bertahap di akhir tahun 2022 kita tawarkan, 2023 akan terjadi deal transaksi untuk itu,” jelasnya.

Destiawan mengatakan penjualan tol ini merupakan lanjutan. Pada tahun ini, pihaknya telah melepas 4 ruas tol.

Nilai yang didapat dari pelepasan 4 ruas itu yakni Rp 6,8 triliun. Adapun tol yang dijual yakni ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Semarang-Batang, Cinere-Serpong, Cibitung-Cilincing.

“Dan ini sudah close sudah tuntas transaksinya. Dari transaksi 4 ruas tol tersebut nilai totalnya Rp 6,8 triliun,” katanya.

Ia memastikan, tol ini tidak dilepas dalam kondisi rugi. Ada keuntungan yang diperoleh dalam pelepasan tol tersebut.

“Waskita mendapat margin dari divestasi ruas tol tersebut. Jadi tidak ada dari 4 ruas yang dilepas ini, yang di-divestasi ini, tidak ada yang rugi. Jadi Waskita mendapatkan keuntungan dari transaksi tersebut,” terangnya.