Rabu, 03 Maret 2021 / 09:13 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210303090145-78-613017/rupiah-terangkat-ke-rp14320-usai-penurunan-yield-obligasi-as

Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.320 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (3/3) pagi. Mata uang Garuda menguat tipis 0,03 persen dibandingkan perdagangan Selasa (2/3) sore di level Rp14.325 per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh dolar Singapura naik 0,05 persen

Dolar Taiwan menguat 0,08 persen, won Korea Selatan naik 0,05 persen, peso Filipina bertambah 0,13 persen, rupee India naik 0,25 persen, yuan China naik 0,09 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,14 persen.Sedangkan, yen Jepang turun 0,11 persen dan bath Thailand turun 0,06 persen.

Sementara itu, mata uang di negara maju kompak perkasa terhadap dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris naik 0,06 persen, dolar Australia menguat 0,15 persen, dolar Kanada bertambah 0,06 persen, dan franc Swiss naik 0,02 persen

Direktur PT Solid Gold Berjangka Dikki Soetopo mengatakan penguatan mata uang Garuda ditopang penurunan imbal hasil (yield) US treasury (obligasi AS).

Sepanjang pekan lalu, yield treasury AS tenor 10 tahun sempat naik 17 basis poin menjadi 1,51 persen yang merupakan level tertinggi sejak awal Februari 2020. Namun, kini berangsur turun, sehingga rupiah dan mata uang lainnya kembali menguat.

“Sebelumnya, rupiah membukukan pelemahan tiga hari beruntun, seiring kenaikan imbal hasil (yield) US treasury (obligasi AS). Kini (US treasury) sudah berbalik turun,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Namun, rupiah dibayangi oleh tren kenaikan dolar AS. Penguatan dolar AS dipicu peningkatan aktivitas manufaktur tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) AS naik menjadi 60,8 di Februari, dari sebelumnya 58,7 di Januari.

Ia mengatakan indeks manufaktur AS pada Februari itu merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Hal itu menunjukkan pemulihan ekonomi AS berada di jalur yang tepat.

“Dengan, sentimen di atas rupiah diperkirakan berpotensi tertekan lebih dalam seiring optimisme pemulihan ekonomi AS dan program vaksinasi yang semakin cepat, sehingga membuat dolar AS perkasa dari beberapa mata uang lainnya,” ujarnya.

Sebaliknya, indeks manufaktur Indonesia melemah dari 52,2 pada Januari menjadi 50,9 pada Februari, meskipun masih berada dalam level ekspansi. Oleh sebab itu, Dikki memprediksi rupiah melaju di rentang Rp14.250 sampai Rp14.340 per dolar AS hari ini.