Senin, 28 Juni 2021 / 09:10 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210628090321-78-660154/rupiah-perkasa-ke-rp14415-di-tengah-pelemahan-mata-uang-asia

Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.415 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Senin (28/6) pagi. Mata uang Garuda menguat 0,07 persen dibandingkan Rp14.425 pada Jumat (25/6) sore.

Pagi ini, mayoritas mata uang Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura melemah 0,07 persen, dolar Taiwan melemah 0,02 persen, won Korea melemah 0,16 persen dan peso Filipina melemah 0,25 persen.

Kemudian, rupee India melemah 0,03 persen, yuan China melemah 0,07 persen dan bath Thailand melemah 0,23 persen. Hanya yen Jepang dan ringgit Malaysia yang menguat masing-masing 0,07 persen dan 0,17 persen.

Sementara itu, mata uang utama negara maju juga bergerak melemah terhadap dolar.

Poundsterling Inggris melemah 0,05 persen, dolar Kanada melemah 0,13 persen dan Franc Swiss melemah 0,13 persen. Hanya dolar Australia yang menguat 0,07 persen.

Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan kendati menguat, nilai tukar rupiah berpotensi tertekan hari ini melihat pergerakan nilai tukar regional terhadap dolar AS yang terlihat melemah.

Dari eksternal, pasar masih mengkhawatirkan soal potensi perubahan kebijakan moneter AS ke arah yang lebih ketat.

Jumat malam kemarin, Data Core PCE Index y/y (salah satu indikator inflasi AS) Mei 2021 menunjukkan kenaikan 3,4 persen.

“Angka ini di atas target inflasi Bank Sentral AS sebesar 2 persen. The Fed biasanya mempertimbangkan pengetatan moneter bila tingkat inflasi melampaui target,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Sementara dari internal, lonjakan kasus baru covid-19 yang terus menembus rekor masih menjadi ganjalan untuk penguatan rupiah.

“Ini bisa memicu pembatasan aktivitas ekonomi yang lebih ketat untuk menurunkan kasus ke level yang lebih terkendali,” jelasnya.

Ia memprediksi rupiah bergerak di kisaran Rp14.460 per dolar AS hingga Rp14.400 per dolar AS pada hari ini.