Kamis, 18 Februari 2021 / 09:16 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210218091200-78-607705/rupiah-mandek-di-rp14020-saat-yield-surat-utang-as-landai

Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.020 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (18/2) atau stagnan dari posisi pada Rabu (17/2).

Rupiah tak bergerak bersama dolar Hong Kong stagnan. Sementara, baht Thailand melemah 0,02 persen dari mata uang negeri Paman Sam.

Sedangkan mata uang Asia lain menguat dari dolar AS. Won Korea Selatan menguat 0,21 persen, yuan China 0,1 persen, yen Jepang 0,09 persen, peso Filipina 0,06 persen, dolar Singapura 0,05 persen, dan ringgit Malaysia 0,03 persen.

Mata uang utama negara maju bergerak variasi. Sebagian berada di zona hijau, sebagian lainnya di zona merah.

Dolar Australia menguat 0,05 persen, euro Eropa 0,04 persen, dan franc Swiss 0,04 persen. Sedangkan rubel Rusia melemah 0,07 persen, dolar Kanada minus 0,03 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,03 persen.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra melihat nilai tukar rupiah akan bergerak di rentang Rp13.950 sampai Rp14.050 per dolar AS pada hari ini dengan kecenderungan menguat.

Pergerakan mata uang Garuda akan terbantu sentimen terkoreksinya tingkat imbal hasil (yield) surat utang AS, US Treasury.

“Rupiah berpotensi menguat hari ini terhadap dolar AS,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Selain itu, potensi penguatan juga datang dari hasil rapat dewan gubernur bank sentral AS, The Federal Reserve yang mengindikasikan pelonggaran moneter.

Hal ini memberi tanda pemulihan ekonomi belum berjalan cepat dan akan melemahkan dolar AS.