Senin, 08 Maret 2021 / 09:23 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210308085738-78-614903/rupiah-lesu-ke-rp14335-per-dolar-as-di-awal-pekan

Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.335 per dolar AS pada Senin (8/3) pagi. Posisi tersebut melemah 0,24 persen dibandingkan perdagangan Jumat (5/3) sore di level Rp14.300 per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,10 persen, dolar Taiwan melemah 0,22 persen, won Korea Selatan melemah 0,48 persen, rupee India melemah 0,26 persen, yuan China menguat 0,05 persen, ringgit Malaysia melemah 0,14 persen, dan bath Thailand terpantau melemah 0,02 persen

Sebaliknya, dolar Singapura menguat 0,05 persen sedangkan peso Filipina menguat 0,01 persen.

Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,06 persen, dolar Australia melemah 0,29 persen, dan franc Swiss melemah 0,14 persen. Sedangkan dolar Kanada menguat 0,22 persen.

Direktur PT Solid Gold Berjangka Dikki Soetopo mengatakan rupiah berpotensi meraih penguatan kembali pasca pengesahan stimulus fiskal sebesar US$1,9 triliun di AS yang akan menambah uang beredar dan secara teoritis menekan nilai dolar AS.

Likuiditas yang berlimpah di AS pasca Kebijakan tersebut juga akan memicu inflow ke pasar keuangan negara berkembang tak terkecuali Indonesia.

Aset-aset keuangan di Indonesia pun diekspektasikan dilirik karena memberikan imbal hasil menarik.

Namun, sejak yield obligasi pemerintah AS terus menguat, keuntungan investasi di surat utang AS jadi lebih menarik ketimbang di surat utang negara lain.

“Kenaikan yield menunjukkan bahwa harga surat utang sedang turun alias murah,” ucap Dikki dalam keterangan tertulis kepada CNNIndonesia.com.

Disisi lain, Investor mulai mencermati adanya potensi inflasi yang tinggi di AS. Oleh karena itu mereka meminta kompensasi dengan kenaikan imbal hasil obligasinya.

“Ada pula kekhawatiran di pasar bahwa dengan inflasi yang tinggi bank sentral AS (The Fed) mulai akan melakukan pengetatan moneter dimulai dari tapering,” imbuhnya.

Secara umum, Dikki memproyeksikan rupiah dapat menguat dan bergerak di kisaran Rp14.200 per dolar AS hingga Rp14.350 per dolar AS hari ini.