Senin, 21 Juni 2021 / 09:26 WIB
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210621091918-92-657079/rupiah-keok-ke-rp14390-tertekan-lonjakan-kasus-covid-19
Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.390 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (21/6) pagi. Posisi tersebut melemah 0,10 persen dibandingkan perdagangan Jumat (18/6) sore di level Rp14.375 per dolar AS.
Pagi ini, mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura melemah 0,01 persen, bath Thailand melemah 0,37 persen, yuan China melemah 0,01 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,02 persen.
Kemudian, won Korea Selatan melemah 0,21 persen, dolar Taiwan melemah 0,37 persen dan peso Filipina melemah 0,40 persen. Sebaliknya yen Jepang menguat 0,14 persen dan rupee India menguat 0,30 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju juga bergerak melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,07 persen, dolar Australia melemah 0,51 persen dan franc Swiss melemah 0,03 persen. Sementara dolar Kanada menguat 0,13 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah hari ini berpotensi masih melemah karena kondisi penularan covid-19 yang meninggi selama beberapa hari terakhir.
Kondisi ini bisa memicu penguncian kembali (lockdown) yang lebih luas untuk menekan penularan dan ini bisa berdampak negatif ke perekonomian. “Angka kasus baru sudah tembus di atas 10 ribu kasus sejak tanggal 17 Juni,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Sementara itu, mata uang di negara maju juga bergerak melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,07 persen, dolar Australia melemah 0,51 persen dan franc Swiss melemah 0,03 persen. Sementara dolar Kanada menguat 0,13 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah hari ini berpotensi masih melemah karena kondisi penularan covid-19 yang meninggi selama beberapa hari terakhir.
Kondisi ini bisa memicu penguncian kembali (lockdown) yang lebih luas untuk menekan penularan dan ini bisa berdampak negatif ke perekonomian. “Angka kasus baru sudah tembus di atas 10 ribu kasus sejak tanggal 17 Juni,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.