Jumat, 05 November 2021 / 05:55 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211104135538-92-716612/phri-bali-prediksi-wisman-naik-5-ribu-usai-wajib-karantina-tiga-hari

Denpasar, CNN Indonesia — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali memperkirakan pengurangan lama karantina menjadi tiga hari bakal meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan asing hingga 5.000 per hari.

“Untuk prediksi memang tidak gampang. Jadi, saat ini bisa 5 ribu per hari sudah sangat bersyukur. Iya (prediksi) 5 ribu akan berdatangan,” ujar Wakil Ketua Bidang Budaya Lingkungan dan Humas Badan Pengurus Daerah PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya saat dihubungi Kamis (4/11).

Suryawijaya mengapresiasi kebijakan tersebut karena sudah mendengarkan usulan para pelaku pariwisata. Menurutnya, karantina tiga hari akan bisa mendorong dan mempercepat pemulihan di sektor pariwisata khususnya di wisman.

“Jadi kita bisa memastikan mereka (wisman) untuk bisa bisa berjalan-jalan karena umumnya dari 19 negara itu Asian Market bawah kurang lebih untuk berliburnya mereka seminggu,” ujarnya.

Terkait apakah saat ini sudah ada wisman yang melakukan booking hotel karantina. Pihaknya mengatakan, masih belum ada karena menurutnya pihak hotel tentu akan melakukan sosialisasi untuk menjual paket karantina.

“Ini, kan baru diumumkan mereka harus jual paket dulu. Karena, dulu tantangannya adalah masalah karantina, mereka tidak akan datang untuk lima hari karantina. Sekarang, sudah diturunkan menjadi tiga hari dan karantina itu bisa dilakukan di dalam kawasan hotel. Saya rasa, optimis akan bisa mulai secara bertahap akan datang wisman ke Bali,” ungkapnya.

Sementara, terkait negara lainnya seperti Thailand dengan Phuket-nya memakai kebijakan tanpa karantina. Pihaknya, juga menilai bahwa hal itu tentu berpengaruh terhadap kunjungan wisman ke Bali.

“Iya memang, banyak (wisman) rencana ke Bali, banyak juga yang mengalihkan ke Thailand, Maldives, Uni Emirat Arab, dan Turki, karena semua negara tersebut tanpa karantina. Iya pasti berpengaruh makannya kita usulkan opsi pertama tanpa karantina,” ujarnya.

Namun, ia memahami pemerintah karena saat ini WHO tengah memantau pengendalian covid-19 di Indonesia.

Secara terpisah, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace yakin kebijakan karantina tiga hari bagi Wisatawan Mancanegara (Wisman) akan sangat membantu pariwisata di Bali.

“Pusat sudah memutuskan karantina hanya tiga hari, walaupun kita masih kalah dengan Thailand yang melakukan nol karantina. Tapi, saya yakin, dengan kebijakan tiga hari akan cukup membantu. Harapan kita ke depan, akan bisa kebijakannya sama dangan competitor-competitor kita,” kata Cok Ace saat dihubungi.

Bandara Ngurah Rai Terapkan Antigen

Selain itu, Cok Ace juga menyambut kebijakan pusat terkait warga bisa menggunakan tes swab antigen di Bandara I Gusti Ngurah Rai mulai Rabu (3/11).

“Dengan diganti syaratnya membolehkan juga memakai antigen, saya yakin wisatawan domestik yang ke Bali meningkat, pada hari-hari biasa sekitar 30 persen sampai 40 (persen). Apabila tidak ada perubahan kebijakan sampai akhir tahun, angkanya bisa meningkat sampai 100 persen,” ujarnya.

Hal itu diamini oleh General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Herry AY Sikado.

“Semoga dengan diimplementasikannya persyaratan penerbangan yang lebih mudah di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, dapat lebih meningkatkan jumlah wisatawan menuju ke Pulau Bali, dibarengi dengan disiplin protokol kesehatan,” imbuhnya.

Ia mengungkapkan pertumbuhan positif penumpang di bulan Oktober 2021 mencapai 98 persen diikuti pesawat udara 81 persen. Menurutnya, capaian tersebut merupakan data lalu lintas angkutan udara domestik yang datang maupun berangkat yakni perbandingan antara periode September dan Oktober tahun 2021.

Kemudian, jika secara rinci penumpang selama bulan Oktober 2021 sebanyak 464.390 dibandingkan penumpang September hanya 234.939, kemudian 3.697 pergerakan pesawat udara sepanjang bulan Oktober 2021 dibandingkan 2.040 pergerakan pesawat udara untuk September 2021.

“Pertumbuhan positif penumpang maupun pesawat udara di bulan Oktober 2021 juga menjadi tren capaian terbanyak selama tahun 2021,” ujarnya.