Rabu, 29 September 2021 / 08:26 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210929081525-532-700811/peringatan-menkeu-as-kehabisan-uang-pada-18-oktober-2021

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan negaranya akan kehabisan uang tunai  pada 18 Oktober mendatang jika Kongres tak segera menyetujui kenaikan plafon utang.

Pernyataan anyar Yellen tersebut meningkatkan risiko bahwa AS dapat gagal membayar utangnya dalam hitungan minggu jika Washington gagal bertindak.

Gagal bayar atau default kemungkinan akan menjadi bencana besar, menyebabkan ketakutan pasar dan ekonomi, serta menunda pembayaran ke jutaan orang AS.

Ia menambahkan bahwa proyeksi tersebut didasarkan dari pembayaran pajak.

“Tidak pasti apakah kita dapat terus memenuhi semua komitmen bangsa setelah tanggal itu,” tulis Yellen dalam sebuah surat, dikutip dari CNN Business, Selasa (28/9).

Sebelumnya, Kementerian Keuangan AS memperkirakan akan kehabisan uang tunai dan manuver akuntansi pada Oktober mendatang.

Peringatan itu datang beberapa jam setelah Partai Republik di Senat memblokir RUU yang akan menangguhkan batas utang.

Peringatan Yellen bahwa batas waktu 18 Oktober merupakan perkiraan karena arus kas pemerintah federal bergantung pada variabilitas yang tidak dapat dihindari.

Dia mencatat arus kas kotor harian pemerintah di luar pembiayaan secara rata-rata hampir $50 miliar per hari selama setahun terakhir dan bahkan telah melampaui $300 miliar.

“Penting untuk diingat bahwa perkiraan mengenai berapa lama sisa tindakan luar baisa dan uang tunai dapat bertahan dengan berbagai pergerakan yang tak terduga,” tulis Yellen.

“Ketidakpastian ini menggarisbawahi pentingnya tidak menunggu untuk menaikkan atau menangguhkan batas utang. Keyakinan penuh dan utang AS harus dipertaruhkan,” tambahnya.

Risiko yang dikhawatirkan adalah Kongres kehabisan uang tunai lebih awal dari yang diharapkan dan ini menyebabkan default yang tidak disengaja.