Jumat, 12 Maret 2021 / 09:24 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210312084710-78-616556/penurunan-yield-obligasi-dolar-as-angkat-rupiah-ke-rp-14354

Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.354 per dolar AS pada Jumat (12/3) pagi. Posisi tersebut menguat 0,45 persen dibandingkan perdagangan Rabu (10/3) sore di level Rp14.405 per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,01 persen, dolar Taiwan menguat 0,40 persen, won Korea Selatan menguat 0,62 persen, dan peso Filipina menguat 0,23 persen.

Kemudian rupee India menguat 0,03 persen, yuan China menguat 0,20 persen, dan bath Thailand terpantau menguat 0,02 persen. Sebaliknya yen Jepang melemah 0,14 persen dan ringgit Malaysia melemah 0,10 persen.

Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,03 persen, franc Swiss melemah 0,08 persen dan dolar Australia melemah 0,08 persen. Sementara dolar Kanada menguat 0,03 persen.

Direktur PT Solid Gold Berjangka Dikki Soetopo mengatakan rupiah pada hari ini berpotensi mengalami penguatan. Pasalnya, Bank Indonesia (BI) telah menyatakan kesiapan dengan selalu berada di pasar untuk menjaga nilai tukar rupiah tetap stabil dengan sederet kebijakannya.

Di sisi lain, kebijakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah merilis izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin buatan AstraZaneca dan Universitas Oxford juga memberi angin segar bagi rupiah.

‘Sentimen tersebut memberikan peluang penguatan pada mata uang Garuda,” ucapnya kepada CNNIndonesia.com.