Kamis, 7 Oktober 2021 / 10:05 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211007095452-532-704511/pemerintah-serap-rp5-t-dari-penawaran-surat-utang-rp46-t

Jakarta, CNN Indonesia — Pemerintah menyerap dana segar Rp5 triliun dari penerbitan enam Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk dalam sistem lelang Bank Indonesia (BI) pada Selasa (5/10) kemarin.

Nilai yang dimenangkan cuma 10,85 persen dari total penawaran yang masuk mencapai Rp46,06 triliun.

Penetapan nilai penerbitan surat utang ini dilakukan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara.

“Total nominal yang dimenangkan dari keenam seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp5 triliun,” ungkap Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam keterangan resmi, Kamsi (7/10).

Secara rinci, dana yang dihimpun dari penerbitan enam sukuk berasal dari seri SPNS06042022 (new issuance) senilai Rp400 miliar dengan yield 2,81 persen dan jatuh tempo pada 6 April 2022.

Lalu, seri PBS031 (reopening) senilai Rp900 miliar dengan imbal hasil atau yield 4,19 persen dan jatuh tempo pada 15 Juli 2024.

Kemudian, seri PBS032 (reopening) senilai Rp1 triliun dengan yield 4,92 persen dan jatuh tempo pada 15 Juli 2026. Selanjutnya, seri PBS029 (reopening) senilai Rp1,1 triliun dengan yield 6,35 persen dan jatuh tempo pada 15 Maret 2034.

Sisanya berasal dari seri PBS004 (reopening) dan PBS028 (reopening). Masing-masing menghasilkan dana Rp1,1 triliun dan Rp500 miliar dengan yield 6,4 persen dan 6,97 persen untuk masa jatuh tempo pada 15 Februari 2037 dan 15 Oktober 2046.