Rabu, 24 November 2021 / 08:22 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211123172453-78-725070/pemerintah-klaim-e-money-bakal-disrupsi-bisnis-bank-kecil

Jakarta, CNN Indonesia — Sekretaris Eksekutif I Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Raden Pardede mengatakan e-money akan mendisrupsi perbankan, khususnya bank kecil dan menengah.

“Transaksi lewat e-money cepat sekali sepanjang pandemi covid-19, itu akan mendisrupsi bank kecil dan menengah,” ungkap Raden dalam Economic Outlook 2022, Selasa (23/11).

Selain e-money, Raden menyebut financial technology (fintech) juga akan mengganggu bank kelas menengah dan kecil. Industri fintech dan bank berkompetisi dalam menyalurkan pinjaman ke masyarakat.

“Persaingan fintech dengan bank itu luar biasa,” imbuh Raden.

Namun, ia menilai bank yang masuk dalam kelompok bank umum berdasarkan kegiatan usaha (BUKU) 4 lebih bisa bersaing dengan fintech. Pasalnya, bank BUKU 4 memiliki kemampuan lebih besar dalam mengembangkan bisnisnya ketimbang bank BUKU 1-3

“Pada saat yang sama bank BUKU 4 juga berikan layanan e-money yang signifikan dan berikan layanan e-commerce,” terang Raden.

Sementara, ia menilai e-commerce akan mendisrupsi sektor perdagangan. Hal ini akan mengganggu sektor ritel yang menjual produk di toko fisik.

“Online sudah menjadi the new game sekarang ini. Bisnis ini hampir dikembangkan semua orang,” kata Raden.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi uang elektronik sebesar Rp29,23 triliun per Oktober 2021. Angkanya naik 55,54 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Namun, transaksi e-commerce tercatat hanya Rp58,2 triliun. Jumlahnya turun sekitar Rp17 triliun dari posisi kuartal II 2021 yang mencapai Rp75,4 triliun.

Hany saja, nilai transaksi e-commerce kuartal III 2021 naik jika dibandingkan dengan kurtal I 2021 yang sebesar Rp51,6 triliun.