Selasa, 27 Juli 2021 / 09:15 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210727085820-78-672595/pelaku-pasar-lirik-aset-berisiko-rupiah-menguat-ke-rp14467

Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.467 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (27/7) pagi. Posisi tersebut menguat 0,1 persen dibandingkan perdagangan Senin (26/7) sore di level Rp14.482 per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh yen Jepang menguat 0,13 persen, dolar Taiwan naik 0,21 persen, won Korea Selatan bertambah 0,48 persen, dan peso Filipina naik 0,04 persen.

Lalu, yuan China naik 0,10 persen, ringgit Malaysia menguat 0,05 persen, dan bath Thailand naik 0,11 persen. Sedangkan, rupee India turun 0,02 persen.

Serupa, mayoritas mata uang di negara maju perkasa terhadap dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris naik 0,03 persen, dolar Kanada menguat 0,05 persen, dan franc Swiss naik 0,04 persen. Sebaliknya, dolar Australia turun 0,05 persen.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan penguatan rupiah pagi ini dipicu membaiknya minat pasar global terhadap aset berisiko, termasuk mata uang di negara berkembang. Perbaikan sentimen pasar terlihat dari kenaikan indeks saham AS semalam dan indeks saham Asia pagi ini.

“Selain itu, kenaikan harga bitcoin kembali mendekati area US$40 ribu juga bisa mengindikasikan perbaikan sentimen pasar terhadap aset berisiko,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Salah satu pemicunya, kata dia, adalah performa laporan keuangan perusahaan yang membaik di kuartal II 2021. Namun, pasar masih mewaspadai perkembangan kenaikan kasus covid-19 di dunia termasuk di Tanah Air.

Ia memprediksi rupiah melaju di rentang Rp14.450 hingga Rp14.510 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

“Kekhawatiran tersebut bisa menahan laju penguatan rupiah,” imbuhnya.