Jumat, 21 Mei 2021 / 09:20 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210521091635-78-645103/pasar-kembali-lirik-aset-berisiko-rupiah-menguat-ke-rp14352

Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.352 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat (21/5) pagi. Posisi tersebut menguat 0,16 persen dibandingkan perdagangan kemarin sore di level Rp14.375 per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau perkasa terhadap dolar AS. Tercatat, dolar Singapura naik 0,07 persen, dolar Taiwan menguat 0,10 persen, won Korea Selatan bertambah 0,55 persen, dan peso Filipina naik 0,14 persen.

Selanjutnya, rupee India menguat 0,09 persen, yuan China bertambah 0,05 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,10 persen. Sementara itu, yen Jepang melemah 0,06 persen dan bath Thailand turun 0,10 persen.

Sedangkan, mata uang di negara maju juga lesu terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh poundsterling Inggris melemah 0,07 persen, dolar Australia turun 0,18 persen, dan dolar Kanada melemah 0,11 persen. Namun, franc Swiss berhasil menguat 0,02 persen.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan pergerakan rupiah pada pagi ini dipengaruhi oleh kembalinya minat pasar terhadap risiko, termasuk rupiah. Hal ini ditunjukkan oleh penguatan tiga indeks saham utama AS yakni Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq.

“Pagi ini, indeks saham Asia, Nikkei dan Kospi juga bergerak menguat. Tekanan dari yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga mereda,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Ia menuturkan imbal hasil (yield) obligasi AS mulai bergerak turun ke kisaran 1,63 persen. Selain itu, indeks dolar AS juga terlihat melemah, bergerak di dekat kisaran terendah dalam dua bulan terakhir, sehingga mendorong penguatan rupiah.

“Dari dalam negeri, surplus neraca perdagangan RI pada April yang lebih besar dari bulan sebelumnya, bisa membantu penguatan rupiah hari ini,” ujarnya.

Ia memperkirakan mata uang Garuda melaju di rentang Rp14.300 hingga Rp14.400 per dolar AS pada hari ini.