Minggu, 17 Januari 2021 / 05:30 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210116180829-532-594638/ojk-prediksi-laju-ekonomi-kuartal-iv-2020-minus-2-persen

Jakarta, CNN Indonesia — Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2020 minus 2 persen. Meski demikian, menurutnya, angka tersebut menunjukkan perbaikan dari kuartal II dan kuartal III.

Seperti diketahui, pada kuartal II 2020, pertumbuhan ekonomi RI negative 5,32 persen. Kemudian angkanya membaik di kuartal III 2020 meskipun masih minus 3,49 persen.

“Kami harap di kuartal IV tidak terlalu jelek, konsensus yaitu minus sekitar 1 sampai 2 persen,” ujar Wimboh dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2021, Jumat (15/1).

Sementara, pada tahun ini, Wimboh memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 5 persen. Hal tersebut tak lepas dari indikator pemulihan ekonomi yang kian terlihat, seiring dengan berlangsungnya program vaksinasi covid-19.

Didukung dengan sinergi kebijakan antara pemerintah, Bank Indonesia dan pemangku kepentingan lainnya serta mempertimbangkan proyeksi tersebut, OJK juga memprediksi kredit perbankan di 2021 meningkat pada kisaran 7,5 persen ±1 persen (yoy).

Sejalan dengan itu, dana pihak ketiga (DPK) diperkirakan akan tumbuh solid di rentang 11 persen ± 1 persen (yoy).

Kemudian, penghimpunan dana di pasar modal pada 2021 diperkirakan meningkat kembali sebagaimana sebelum pandemi yakni di kisaran Rp 50 triliun hingga Rp180 triliun. Hal ini didukung dengan maraknya penerbitan surat utang sebagai implikasi dari likuiditas global yang masih memadai dan berlanjutnya tren suku bunga rendah.

Sejalan dengan kredit perbankan, piutang industri perusahaan pembiayaan pun diperkirakan juga akan menunjukkan pertumbuhan positif pada tahun seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat yang kembali pulih di kisaran 4 persen (yoy).