Senin, 22 Maret 2021 / 08:05 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210322060703-85-620280/minyak-berbalik-menguat-pada-akhir-pekan-kemarin

Jakarta, CNN Indonesia — Harga minyak mentah dunia naik lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Jumat (19/2) waktu Amerika Serikat (AS). Kenaikan terjadi setelah harga minyak anjlok pada perdagangan sebelum-sebelumnya.

Mengutip Antara, Senin (22/3), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei naik US$1,25 atau 2 persen ke level US$64,53 per barel. Lalu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik US$1,42 atau 2,4 persen ke level US$61,42 per barel.

Meski menguat, tapi harga minyak mentah dunia mengakhiri pekan lalu dengan pelemahan sekitar 7 persen. Hal ini karena gelombang baru infeksi virus corona di Eropa.

Harga minyak mentah dunia berjangka Brent sempat jatuh 6,94 persen dan WTI terkoreksi 7,12 persen pada Kamis (18/3). Ini terjadi ketika negara-negara Eropa memberlakukan lockdown dan program vaksinasi diperlambat karena masalah distribusi sampai kekhawatiran soal efek samping vaksin.

“Harga minyak mengalami aksi jual yang serius kemarin (Kamis). Peningkatan jumlah kasus baru dan perlambatan program vaksinasi membuat pembatasan mobilitas tidak mungkin dilonggarkan dalam waktu dekat,” kata Analis Energi di Commerzbank Research Carsten Fritsch.

Kemudian, harga minyak mentah dunia mulai pulih pada Jumat lalu. Harga minyak berhasil bangkit (rebound) karena sebagian pelaku pasar memandang aksi jual sebagai sesuatu yang berlebihan.

“Aksi jual akan menggerakkan beberapa hal yang bisa memperlambat rally,” kata Analis Senior di Price Futures Group Phil Flynn.

Diketahui, kekhawatiran tentang peluncuran vaksin membuat pergerakan harga minyak lebih terbatas.

Sebelumnya, sejumlah negara seperti Jerman dan Perancis telah mengumumkan dimulainya kembali vaksinasi dari AstraZeneca setelah regulator menyatakan vaksin itu aman. Namun, ada masalah distribusi dalam proses vaksinasi di Eropa.

Inggris mengumumkan akan memperlambat peluncuran vaksin covid-19 bulan depan karena ada penundaan pasokan.