Selasa, 23 Februari 2021 / 07:26 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210222145206-78-609393/milenial-dan-ibu-ibu-jadi-pembeli-utama-surat-utang-ori019

Jakarta, CNN Indonesia — Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menyatakan kelompok millennial dan ibu-ibu rumah tangga masuk daftar pembeli utama surat utang ritel negara dengan seri ORI019 yang belum lama dilelang pada bulan ini.

Berdasarkan kelompok usia, jumlah investor yang merupakan generasi millennial alias mereka yang berusia 20-40 tahun mencapai 18.274 orang. Jumlahnya setara 37,5 persen dari total investor ORI019 mencapai 48.731 orang.

“Generasi millennial mendominasi investor ORI019 dengan porsi sebesar 37,5 persen,” tulis DJPPR dalam keterangan resmi, Senin (22/2).

Sisanya, generasi X atau kelompok investor berusia 41-55 tahun berjumlah 34 persen, baby boomers atau usia 54-74 tahun 25,3 persen, dan generasi tradisionalis dengan usia di atas 75 tahun 2,2 persen. Sisanya, sekitar 1 persen merupakan generasi Z atau mereka yang berusia kurang dari 20 tahun.

Sementara dari sisi profesi, jumlah investor tertinggi sebenarnya didominasi oleh pegawai swasta mencapai 33,8 persen dari total investor. Lalu, wiraswasta atau pengusaha 31,2 persen.

Tapi menariknya, di posisi ketiga adalah para ibu-ibu rumah tangga sebanyak 10,1 persen dari total atau jumlah tepatnya 4.921 orang. Bahkan, dari segi jenis kelamin, pembeli perempuan mencapai 58 persen dari total investor.

“Ibu rumah tangga menduduki peringkat tiga besar investor ORI019. Posisi ibu rumah tangga ini konsisten di tiga penerbitan ORI terakhir,” ungkap DJPPR.

Di sisi lain, penerbitan ORI019 juga mencetak beberapa rekor, misalnya jumlah hasil penjualan surat utang yang mencapai Rp26 triliun atau dua kali lipat dari target awal. Lalu, jumlah investor baru mencapai 22.268 orang atau 45,7 persen dari total investor.

“Angka yang menggembirakan sebagai hasil dari upaya yang dilakukan terus menerus oleh pemerintah dan otoritas keuangan dalam memberikan edukasi investasi kepada masyarakat,” pungkas DJPPR.