Kamis, 19 November 2020 / 05.30 WIB

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5260854/mbah-google-guyur-modal-rp-140-miliar-buat-umkm-ri?single=1

Jakarta – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia bakal mendapat kucuran pinjaman dari Google. Perusahaan global tersebut menggelontorkan dana US$ 10 juta atau setara Rp 140 miliar (kurs Rp 14.090,50/US$).

“Kita umumkan bahwa kita memberikan bantuan pinjaman ke UMKM US$ 10 juta,” kata Public Policy Manager Google Indonesia Danny Ardianto dalam konferensi pers virtual, Rabu (18/11/2020).

Dia menjelaskan Google bekerja sama dengan organisasi non-profit, Kiva untuk memberikan menyalurkan akses pembiayaan. Organisasi ini akan menggandeng penyedia jasa keuangan lokal di Indonesia.

“Nanti mereka akan bekerja sama dengan local financial service provider, yaitu penyedia jasa keuangan lokal Indonesia di mana nanti pinjaman itu disalurkan melalui partner-partner lokal ini. Nah partner-partner lokal ini baik berupa sektornya, ataupun suku bunganya, persyaratannya ini nanti akan di-develop terpisah oleh local partner tadi beserta Kiva. Jadi kita akan ada detailnya dalam beberapa minggu ke depan,” paparnya.

Penyedia layanan jasa keuangan lokal akan diseleksi oleh Kiva. Mereka yang dipilih adalah yang bisa menjangkau seluas-luasnya sektor UMKM, dan memberikan suku bunga yang rendah bagi UMKM yang belum tersentuh oleh pinjaman ataupun produk keuangan pemerintah. Untuk detailnya, dia mengatakan Google akan menyampaikan dalam beberapa minggu ke depan.

Nantinya, lanjut dia, masing-masing UMKM bisa mengakses pembiayaan ke partner lokal yang terlibat. Mereka itu adalah partner yang selama ini sudah memberikan bantuan pinjaman, atau akses pembiayaan UMKM di Indonesia.

“Jadi kita menambahkan kapabilitas mereka melalui pinjaman ini dan nantinya tentunya dengan interest rate (suku bunga) yang melengkapi dengan apa yang sudah dicanangkan oleh pemerintah,” tambahnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut memberi pidato di acara yang diselenggarakan Google itu.

Jokowi menyebutkan baru 8 juta usaha mikro, kecil dan menengah yang memanfaatkan teknologi. Padahal Indonesia memiliki 64 juta UMKM. Artinya masih sangat sedikit yang memanfaatkan teknologi.

“Ada 64 juta UMKM, baru 8 juta atau 13% saja yang terintegrasi dengan teknologi digital,” kata dia saat menyampaikan pidato di acara Google for Indonesia 2020 yang tayang di YouTube Google Indonesia, Rabu (18/11/2020).

Menurutnya, ekonomi digital dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja baru, dan sektor UMKM masih sangat potensial untuk dikembangkan. Jika seluruhnya terintegrasi dengan teknologi, pertumbuhannya akan semakin besar.

Ekonomi digital, diyakini Jokowi bisa tumbuh dengan cepat jika didukung ekosistem usaha yang kondusif. Untuk itu pemerintah telah melakukan reformasi regulasi besar-besaran melalui Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja.

“Dengan Undang-undang Cipta Kerja, UMKM akan lebih mudah membuka usaha baru. Regulasi yang rumit menjadi lebih sederhana, proses perizinan diintegrasikan, dibuat simpel, dan transparan dengan bantuan teknologi,” paparnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menjelaskan pemerintah memberi dukungan kepada UMKM dari sisi pembiayaan.

“Perbaikan ekosistem usaha akan terus dilakukan, bukan hanya dalam penyederhanaan perizinan tapi juga akses pada pembiayaan. Pemerintah telah mempermudah akses UMKM mendapatkan kredit usaha dengan bunga yang semakin rendah, dengan persyaratan-persyaratan yang tidak memberatkan, terutama bagi startup yang baru membuka usaha,” tambahnya.