Rabu, 04 November 2020 / 09.18 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201104090018-78-565658/makin-berotot-rupiah-dekati-level-rp14500

Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.517 per dolar AS pada Rabu (4/11) pagi. Posisi tersebut menguat 0,46 persen dibandingkan perdagangan Selasa (3/11) sore di level Rp14.585 per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,11 persen, dolar Singapura melemah 0,32 persen, dolar Taiwan melemah 0,05 persen, dan won Korea Selatan melemah 0,34 persen.

Kemudian, Yuan China melemah 0,46 persen, ringgit Malaysia melemah 0,13 persen dan bath Thailand melemah 0,22 persen. Sebaliknya, peso Filipina menguat 0,08 persen dan rupee India menguat 0,03 persen.

Sementara itu, mata uang di negara maju masih bergerak variatif terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,24 persen dan dolar Australia menguat 0,36 persen. Dolar Kanada melemah 0,22 persen dan franc Swiss melemah 0,18 persen.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar dollar AS semalam melemah mengikuti sentimen pasar yang kembali masuk ke aset berisiko.

Hal ini terjadi karena pasar mengantisipasi kemungkinan kemenangan Biden dalam pilpres AS. Hari ini hasil perhitungan suara sudah mulai masuk dan pasar akan bereaksi dengan hasil tersebut.

“Pagi ini jam 07.55 WIB terlihat Trump lebih unggul dibandingkan Biden yang mendorong penguatan nilai tukar dolar kembali. Tapi peta perhitungan terus berubah dan ketat,” tutur Ariston kepada CNNIndonesia.com, Rabu (4/11).

Perhitungan suara Pemilu AS yang ketat, menurut Ariston, akan mendorong pasar berhati-hati dan keluar dari aset berisiko. Menurutnya, ini bisa melemahkan nilai tukar rupiah hari ini.

“Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.550-14.700 per dolar AS hari ini,” tandasnya.