Senin, 05 Juli 2021 / 06:15 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210705055934-92-663119/lonjakan-kasus-covid-dan-ppkm-darurat-bebani-ihsg-hari-ini

Jakarta, CNN Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada Senin (5/7). Investor masih mencermati perkembangan kasus covid-19 yang terus melonjak dan penerapan PPKM darurat.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan karena sentimen itu, pergerakan indeks akan bersifat terbatas. Pasalnya, tak banyak sentimen yang dapat mendorong IHSG ke zona hijau hari ini.

“Investor masih akan fokus mencermati perkembangan kasus covid-19 di Indonesia dan implementasi PPKM darurat di Jawa dan Bali,” ungkap Dennies dalam risetnya akhir pekan kemarin.

Pemerintah menerapkan PPKM darurat mulai 3 Juli hingga 20 Juli 2021. Kebijakan ini diharapkan dapat menekan laju penularan covid-19.

Menurut Dennies, IHSG berpotensi kembali ke area 5.900 hari ini. Ia memproyeksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.997-6.010 dan resistance 6.039-6.055.

Senada, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan belum ada sentimen yang dapat mendorong IHSG ke zona hijau hari ini. Dengan demikian, pergerakan indeks masih akan terbatas.

“Hingga saat ini pergerakan IHSG masih terlihat dalam rentang yang cukup terbatas mengingat masih minimnya sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG,” terang William.

Meski begitu, pelaku pasar dapat memanfaatkan situasi ini untuk melakukan akumulasi beli atau membeli saham secara bertahap. Mereka berpotensi meraup untung ketika IHSG bangkit (rebound).

“Momentum dari pergerakan yang fluktuatif di dalam pergerakan IHSG dapat dimanfaatkan bagi investor jangka pendek, menengah, maupun panjang,” jelas William.

Sebagai informasi, IHSG ditutup menguat pada Jumat (2/7) lalu. Indeks mendarat di level 6.023 atau naik 0,28 persen.

Terpantau, 244 saham menguat, 245 saham melemah, dan 157 saham bergerak stagnan. Namun, investor asing tercatat jual bersih (net sell) di seluruh pasar (all market) sebesar Rp257,7 miliar.