Selasa, 27 April 2021 / 07:31 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210427071837-85-635133/lonjakan-kasus-covid-19-di-india-tekan-harga-minyak-dunia

Jakarta, CNN Indonesia — Harga minyak mentah dunia tergelincir pada akhir perdagangan Senin (27/4) waktu Amerika Serikat (AS). Harga minyak tertekan karena pelaku pasar khawatir permintaan turun di tengah melonjaknya kasus penularan covid-19 di India.

Mengutip Antara, Selasa (27/4), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni turun 46 sen atau 0,7 persen menjadi US$65,65 per barel. Harga minyak Brent bahkan sempat menyentuh level terendah di level US$64,57 per barel kemarin.

Sementara, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juni melemah 23 sen atau 0,4 persen ke level US$61,91 per barel. Dalam perdagangan kemarin, harga minyak WTI sempat berada di titik terendah US$60,66 per barel.

“Pasar waspada kembali timbul kekhawatiran permintaan India di tengah laporan bahwa komite teknis OPEC mengakui potensi ancaman dari situasi di India,” tutur Analis Senior di Price Group di Chicago Phil Flynn.

Komite teknis bersama OPEC+ sebelumnya memprediksi permintaan minyak mentah dunia meningkat tahun ini. Namun, mereka khawatir lonjakan kasus covid-19 di India dan beberapa negara lain mempengaruhi permintaan minyak dunia.

Terkait hal ini, OPEC+ akan membahas kebijakan produksi minyak pada pertemuan pekan ini. Kelompok tersebut sebelumnya sepakat untuk mengurangi pembatasan produksi sebanyak 350 ribu barel per hari pada Mei, 350 ribu barel per hari pada Juni, dan 400 ribu barel per hari pada Juli.

Diketahui, Pemerintah India telah memerintahkan angkatan bersenjatanya untuk membantu mengatasi lonjakan penularan covid-19. Sementara, beberapa negara seperti Inggris, Jerman, dan AS berjanji untuk mengirim bantuan medis untuk India.

Konsultan FGE memproyeksi permintaan bensin di India turun 100 ribu barel per hari pada April 2021 dan lebih dari 170 ribu barel per hari pada Mei 2021.

Tercatat, realisasi total penjualan bensin d India sebanyak 747 ribu barel per hari pada Maret 2021.

Sementara, FGE memprediksi permintaan solar turun 220 ribu barel per hari pada bulan ini. Lalu, permintaan akan turun lagi sebesar 400 ribu barel per hari pada Mei 2021 mendatang.