Rabu, 29 Desember 2021 / 22:30 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211229141536-92-740093/konsumen-belanja-online-ri-melonjak-88-persen-pada-2021

Jakarta, CNN Indonesia — NielsenIQ mencatat jumlah konsumen belanja online di Indonesia yang menggunakan e-commerce mencapai 32 juta orang pada 2021. Jumlahnya melesat 88 persen dibandingkan 2020 yang hanya 17 juta orang.

Direktur Nielsen Indonesia Rusdy Sumantri mengatakan jumlah konsumen belanja online meningkat karena pengguna internet di Indonesia naik 32 persen dari 34 juta menjadi 45 juta orang sepanjang tahun ini.

Selain itu, kebijakan pemerintah yang membatasi mobilitas masyarakat dalam mengendalikan penyebaran covid-19 di Tanah Air juga menambah jumlah konsumen yang berbelanja secara online.

“Kenaikan internet users dan online shoppers terjadi karena kita mengalami PSBB sampai PPKM yang membuat kita banyak melakukan aktivitas di rumah sejak 2020. Mobilitas di dalam kota jadi terhambat dan mengubah behaviour konsumen,” ujar Rusdy di konferensi pers virtual, Rabu (29/12).

Rusdy mengatakan kenaikan jumlah konsumen belanja online di Indonesia membuat volume dan nilai transaksi belanja masyarakat ikut meningkat, khususnya pada hari belanja online nasional alias harbolnas.

Tercatat, volume transaksi belanja naik 7,4 kali pada masa harbolnas dari pembelian konsumen pada hari biasa. Begitu juga dengan nilai transaksi yang naik 56 persen dari Rp11,6 triliun menjadi Rp18,1 triliun.

Menurut Rusdy, ada beberapa hal yang membuat minat belanja para konsumen meningkat di masa harbolnas. Faktor utamanya karena pengguna menunggu gratis ongkos kirim (ongkir).

Jumlah konsumen menunggu ongkir gratis mencapai 80 persen dari total konsumen yang berbelanja pada masa harbolnas. Bebas ongkir utamanya berlaku untuk pengiriman barang dengan durasi 2-3 hari.

Bila ada ongkir pun, sambungnya, besaran pengeluaran pembeli cenderung turun pada tahun ini. Tercatat, rata-rata biaya ongkir e-commerce turun sekitar Rp2.000 menjadi Rp17 ribu per transaksi untuk wilayah Jawa.

Begitu juga untuk luar Jawa yang nominalnya turun Rp2.000 menjadi Rp29 ribu per transaksi. Sisanya, minat belanja saat harbolnas muncul karena tawaran uang kembali (cashback), diskon, dan voucher.