Rabu, 18 Agustus 2021 / 09:15 WIB
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210818084604-78-681735/kenaikan-kasus-corona-varian-delta-tekan-rupiah-ke-rp14395
Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.395 per dolar AS pada Rabu (18/8) pagi. Posisi tersebut melemah 0,16 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp14.372 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Tercatat, yen Jepang naik 0,06 persen, dolar Singapura bertambah 0,05 persen, won Korea Selatan menguat 0,19 persen, peso Filipina naik 0,09 persen, yuan China bertambah 0,04 persen, dan bath Thailand naik 0,42 persen.
Sedangkan, dolar Taiwan turun 0,09 persen, rupee India melemah 0,14 persen, dan ringgit Malaysia berkurang 0,03 persen.
Serupa, sebagian besar mata uang di negara maju perkasa terhadap dolar AS. Terpantau, poundsterling Inggris naik 0,06 persen, dolar Australia menguat 0,04 persen, dan dolar Kanada naik 0,01 persen. Namun, franc Swiss turun 0,04 persen terhadap dolar AS.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan pelemahan rupiah pagi ini dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus covid-19 akibat varian delta.
“Pasar akan mewaspadai penguatan dolar AS karena kekhawatiran terhadap kenaikan kasus covid-19 akibat varian delta. Kondisi ini berimplikasi pada perlambatan ekonomi dunia,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (18/8).
Namun, ia memprediksi rupiah akan menguat pada perdagangan hari ini. Pasalnya, pasar meyakini bahwa pengetatan moneter AS (tapering off) belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya, data penjualan ritel AS turun turun 1,1 persen pada Juli. Angka tersebut jauh lebih buruk dari capaian Juni yang mencetak kenaikan sebesar 0,6 persen.
“Memburuknya data penjualan ritel AS bulan Juli yang dirilis semalam mungkin membuka spekulasi tapering di AS tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, sehingga mendorong pasar masuk ke aset berisiko kembali,” ujarnya.
Dari dalam negeri, lanjutnya, pasar akan menantikan rilis neraca perdagangan Juli 2021 yang akan diumumkan siang ini oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Pasar memprediksi neraca dagang surplus lebih dari US$2 miliar, lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
“Hari ini rupiah berpotensi menguat ke kisaran Rp14.350 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp14.400 per dolar AS,” katanya.