Senin,  08 Februari 2021 / 06:52 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210208062426-85-603431/kebijakan-opec-angkat-harga-minyak-ke-level-tertinggi-setahun

Jakarta, CNN Indonesia — Harga minyak mentah global menguat pada akhir perdagangan Jumat (5/2) hingga menyentuh level tertinggi dalam satu tahun terakhir. Kenaikan minyak ditopang oleh harapan kebangkitan ekonomi dan pembatasan pasokan oleh OPEC dan sekutunya, OPEC+

Mengutip Antara, Senin (8/2), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April bertambah 50 sen atau 0,9 persen menjadi US$59,34 per barel. Sedangkan, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret naik 62 sen atau 1,1 persen, menjadi US$456,85 per barel.

Dalam sepekan, harga minyak mentah berjangka AS melonjak 8,9 persen. Itu merupakan persentase kenaikan terbesar sejak Oktober.

Sementara itu, harga minyak mentah Brent naik 7,8 persen untuk minggu ini. Harga minyak menguat sejalan dengan rekor tertinggi pasar saham AS.

Pasar melihat tanda-tanda pemulihan ekonomi AS, salah satunya tercermin dari klaim baru tunjangan pengangguran sebanyak 779 ribu orang. Jumlah itu turun dari pekan sebelumnya yakni 812 ribu orang karena pemerintah mulai melonggarkan pembatasan bisnis di tengah pandemi covid-19.

Analis Pasar Senior OANDA Edward Moya mengatakan kenaikan harga minyak juga dipicu oleh kesepakatan negara produsen membatasi pasokan. Kondisi ini membuat fundamental harga minyak semakin solid.

“Brent sekarang sedang membidik level US$60 per barel karena OPEC+ telah berhasil meredakan sebagian besar kekhawatiran sisi pasokan,” ucapnya.

OPEC+ menyepakati untuk membatasi pasokan pada pertemuan Rabu (3/2) lalu. Kondisi ini mendorong harga minyak global.

Sementara itu, Kepala Pasar Minyak Rystad Energy Bjornar Tonhaugen menuturkan distribusi vaksin covid-19 memberikan harapan pertumbuhan permintaan minyak. Namun, pasar tetap menyadari bahwa konsumsi minyak belum bisa kembali normal seperti pra covid-19.

“Apa yang benar-benar membantu pasar saat ini, dan merupakan alasan yang lebih valid untuk kenaikan harga minyak, yakni datang dari Arab Saudi dan perusahaan top-nya, Aramco,” katanya.

Seperti diketahui, Aramco menaikkan harga jual resmi (OSP) Arab Light ke Eropa Barat Laut untuk Maret sebesar US$1,40 per barel dari bulan sebelumnya. Ini menandakan Arab Saudi lebih percaya diri terkait prospek permintaan minyak sehingga memberikan sentimen positif bagi harga minyak.