Rabu, 30 Desember 2020 / 12:54 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201230124810-92-587795/jika-pajak-mobil-0-persen-ditolak-kemenperin-punya-usul-lain

Jakarta, CNN Indonesia — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) masih menunggu lampu hijau dari Kementerian Keuangan terkait usulan insentif pajak mobil baru 0 persen, serta keringanan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) demi menggairahkan kembali sektor otomotif pada 2021.

Namun, Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Dody Widodo mengatakan pihaknya tidak keberatan jika usulan tersebut tak diterima.

Sebab, masih banyak cara atau insentif dalam bentuk lain yang bisa mendorong penjualan kendaraan roda empat.

“Mungkin dari sisi pengelola, bendahara negara melihat dari sisi lain. Tapi kementerian perindustrian tentunya akan mencari kiat-kiat lain untuk bisa mendorong sektor otomotif ini lebih cepat larinya lagi tidak hanya PPnBM mungkin dari insentif yang lain yang akan kita coba untuk usulkan,” imbuhnya dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat, Rabu (30/12).

Menurut Dody insentif tetap diperlukan sebab penjualan produk otomotif sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan kemauan masyarakat untuk berbelanja. Ia berbeda dengan barang kebutuhan pokok yang tetap dibeli masyarakat meski pendapat mereka berkurang selama pandemi.

“Memang insentif itu menjadi usulan kita pada saat kemarin, agar roda ekonomi bisa berputar cepat. Karena tadi saya bilang bahwa mungkin sektor otomotif ini yang agak lambat untuk kembali pulih tidak seperti sektor lain,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui rencana pembebasan pajak mobil baru untuk mendorong pertumbuhan penjualan mobil yang sempat terpuruk akibat pandemi covid-19. Namun, hal tersebut hingga sekarang belum mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan.

Kendati demikian, ia menilai hal tersebut wajar sebab sebagai negara, Kementerian Keuangan perlu memastikan kemampuan APBN sebelum menyetujui pemberian insentif pajak.

“Tentu mereka punya penilaian sendiri, posisi sendiri, yang mereka kelola itu, kan, sebagai bendahara negara harus lebih komprehensif. Jadi memang belum mendapat green light dari kementerian keuangan,” ucapnya dalam konferensi pers akhir tahun yang dilaksanakan secara virtual.

Agus juga berharap hal tersebut seharusnya tak membuat pelaku industri otomotif kehilangan semangat. Sebab, menurutnya, penjualan kendaraan roda empat sudah mengalami perbaikan pada kuartal ketiga lalu.

“Kami berharap datanya akan keluar sebentar lagi dan di kuartal keempat nanti juga akan semakin baik pertumbuhan dari otomotif, walaupun memang ini salah satu sektor industri yang lebih lama mencapai titik normal sebelum covid-19.” tutur Agus.