Senin, 07 Juni 2021 / 09:13 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210607085739-78-651060/isu-pengetatan-moneter-the-fed-reda-rupiah-lega-ke-rp14270

Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.270 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (7/6) pagi. Mata uang Garuda menguat 0,17 persen dibandingkan posisi sebelumnya di level Rp14.295 per dolar AS.

Pagi ini, mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh yen Jepang turun 0,06 persen, dolar Singapura melemah 0,05 persen, rupee India turun 0,12 persen, yuan China melemah 0,04 persen, bath Thailand melemah 0,09 persen, dan ringgit Malaysia turun 0,09 persen.

Sedangkan, dolar Taiwan berhasil naik 0,12 persen, bersama dengan won Korea Selatan bertambah 0,47 persen, dan peso Filipina menguat 0,07 persen.

Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju tampak lesu di hadapan dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris melemah 0,07 persen, dolar Australia turun 0,04 persen, dolar Kanada berkurang 0,01 persen, dan franc Swiss koreksi 0,03 persen.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan penguatan rupiah ditopang oleh meredanya kekhawatiran pasar terhadap potensi pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat oleh bank sentral AS, The Fed.

Pasalnya, data tenaga kerja AS dari sektor non pertanian (non farm payrolls) periode Mei 2021 di bawah ekspektasi pasar, yaitu meningkat 559 ribu. Sedangkan, pasar berekspektasi kenaikannya mencapai 675 ribu.

“Hasil ini melegakan pelaku pasar terhadap kemungkinan The Fed akan melakukan tapering atau pengetatan moneter yang lebih cepat,” terang dia kepada CNNIndonesia.com.

Ia menjelaskan kebijakan moneter The Fed merujuk pada dua indikator, yaitu tingkat inflasi dan data tenaga kerja. Angka inflasi di AS mencapai level di atas 2 persen, karena banjir likuiditas akibat stimulus fiskal jumbo AS.

Namun, The Fed beralasan bahwa inflasi itu hanya sementara.Sementara itu, The Fed melihat angka lapangan pekerjaan di AS belum kembali ke level sebelum pandemi.

“Jadi, belum ada alasan cukup untuk memperketat kebijakannya saat ini,” jelasnya.

Namun, ia menyatakan pasar masih mewaspadai isu tapering tersebut. Ia memprediksi rupiah melaju di rentang Rp14.250 hingga Rp14.330 per dolar AS pada hari ini.