Senin, 19 Oktober 2020 / 13:55 WIB

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4386094/sri-mulyani-penerimaan-perpajakan-terkontraksi-tiap-ada-psbb

Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Keuangan mencatatkan total pendapatan perpajakan per September 2020 sebesar Rp 892,4 triliun. Realisasi ini setara 63,5 persen target perpres 72/2020 sebesar Rp 1.404,5 triliun. Namun, angka ini mengalami kontraksi 14,1 persen secara yoy.

“Penerimaan pajak realisasi kita mencapai Rp 798,1 triliun atau 63,5 persen dari target kita,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam APBN KiTa, Senin (19/10/2020).

Rinciannya, Sri Mulyani memaparkan penerimaan pajak dari PPh migas sebesar Rp 23,6 triliun, atau 74,2 persen dari target perpres 72/2020 sebesar Rp 31,9 triliun. Angka ini mengalami kontraksi 45,3 persen yoy.

Sementara penerimaan pajak nonmigas juga mencatatkan kontraksi hingga 15,4 persen. Dengan realisasi Rp 727,0 triliun atau 62,3 persen dari target perpres 72/2020.

Lebih lanjut, PPh nonmigas mencatatkan penerimaan Rp 418,2 triliun, terkontraksi 16,9 persen. Pajak Pertambahan Nilai Rp 290,3 triliun atau terkontraksi 13,6 persen. PBB Rp 14,0 triliun, terkontraksi 9,6 persen. Dan pajak lainnya Rp 4,5 triliun, juga terkontraksi sebesar 6,4 persen.

“Kita tetap waspada, karena setiap kali ada PSBB langsung terlihat di tekanan pajak kita,” kata Sri Mulyani.

Sementara dari sisi kepabeanan dan cukai mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,8 persen. Atau Rp 141,8 triliun, setara 68,9 persen dari target Perpres 72/2020 Rp 205,7 triliun.

Rinciannya, untuk pendapatan dari bea masuk sebesar Rp 24,3 triliun dan bea keluar Rp 2,2 triliun. Keduanya mengalami kontraksi masing-masing 9,6 persen dan 2,4 persen.

Sri Mulyani mengatakan, penerimaan pajak setelah Juli sejatinya mulai menunjukkan perbaikan. Namun pemerintah juga perlu waspada jika sewaktu-waktu kebijakan PSBB kembali diberlakukan. Pasalnya kebijakan tersebut telah terbukti memberikan tekanan pada penerimaan pajak.

“Dari penerimaan pajak tren hijau itu ada perbaikan setelah Juli terdalam kontraksinya. Tren sesuai harapan menuju perbaikan ekonomi namun tetap waspada setiap ada PSBB kelihatan sekali pajak langsung tertekan,” ungkapnya.