Rabu, 30 Desember 2020 / 16:02 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201230160059-97-587948/perluas-lapangan-kerja-sandi-bidik-wisata-bahari-kelas-dunia

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan akan berkolaborasi dengan kementerian/lembaga dan stakeholder terkait untuk mengembangkan wisata bahari bertaraf internasional di Indonesia.

“Wisata bahari sangat bersinggungan dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM, dan Pemda. Nanti akan kita permudah mekanismenya, karena pemerintah harus berkolaborasi dengan kementerian/lembaga terkait,” kata Sandiaga saat berdiskusi dengan anggota Kadin, di Ruang Rapat Mochtar Riady, Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Selasa (29/12).

Sandi menjelaskan pengembangan wisata bahari ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo tentang 5 destinasi super prioritas. Salah satu alasannya karena wisata bahari bisa menciptakan lapangan kerja.

“Kita akan bangun wisata laut ini karena memiliki high value, khususnya demi membuka lapangan kerja yang luas,” ujar Sandiaga.

Ia menegaskan seluruh aspek destinasi tersebut harus dikemas dengan baik, seperi Labuan Bajo. “Selain itu juga ada beberapa daerah potensial lain seperti Bintan, Belitung, ataupun Jakarta,” kata Sandiaga.

Sementara itu, Ketua Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menyoroti jumlah dermaga kapal bertaraf internasional yang minim di Indonesia, sebagai salah satu titik lemah.

Hal ini membuat hanya sedikit wisatawan mancanegara menggunakan kapal mewah atau yacht menghabiskan banyak waktu di Indonesia. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur pelabuhan juga perlu mendapat perhatian.

“Biasanya wisman parkir kapalnya ataupun sewa kapal di Thailand karena infrastrukturnya lebih baik. Untuk itu, Labuan Bajo, Bali, dan Bintan harus digarap, karena itu semua merupakan jalur pelayaran kapal,” jelas Rosan.

Rosan berharap dermaga yang baik dan berkualitas akan membuat wisatawan singgah, lalu berbelanja dan mengeluarkan uang dalam jumlah besar di destinasi wisata yang ada Indonesia.