Kamis,  28 Januari 2021 / 09:20 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210128084209-78-599351/ikuti-indeks-saham-as-rupiah-loyo-ke-rp14090

Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.090 per dolar AS pada Kamis (28/1) pagi. Posisi tersebut melemah 25 poin atau 0,18 persen dari Rp14.055 per dolar AS pada Rabu (27/1).

Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia pada pagi ini. Hanya ringgit Malaysia yang berhasil menguat 0,04 persen dari dolar AS dan dolar Hong Kong stagnan.

Sedangkan won Korea Selatan melemah 0,68 persen, yen Jepang minus 0,14 persen, dolar Singapura minus 0,08 persen, peso Filipina minus 0,04 persen, baht Thailand minus 0,03 persen, dan yuan China minus 0,02 persen.

Begitu juga dengan mata uang utama negara maju, semua kompak terperosok ke zona merah. Hanya rubel Rusia yang stagnan dari dolar AS.

Sementara dolar Australia melemah 0,18 persen, dolar Kanada minus 0,08 persen, euro Eropa minus 0,07 persen, franc Swiss minus 0,05 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,05 persen.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah kemungkinan akan berakhir di zona merah pada hari ini. Proyeksinya rupiah melemah di kisaran Rp14 ribu sampai Rp14.150 per dolar AS.

“Rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS mengikuti kejatuhan dalam indeks saham AS semalam,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Tercatat, indeks Dow Jones di AS jatuh 2,05 persen, S&P turun 2,57 persen, dan Nasdaq Composite merosot 2,61 persen.

Ia mengatakan kejatuhan saham AS terjadi karena pelaku pasar enggan masuk ke aset berisiko. Hal ini terjadi karena ada kekhawatiran terhadap penundaan stimulus fiskal dari Presiden AS Joe Biden hingga jumlah kasus harian covid-19 yang masih tinggi.

Tapi di sisi lain, pelemahan rupiah mungkin tidak terlalu dalam. Sebab, bank sentral AS, The Federal Reserve masih mempertahankan kebijakan suku bunga acuan rendah bagi pasar.

“Bank sentral masih mengkhawatirkan pemulihan ekonomi saat ini yang sangat bergantung pada penurunan penularan virus dan kemajuan pelaksanaan vaksinasi,” pungkasnya.