Rabu, 06 Apr 2022 08:58 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220406083824-92-780909/harga-emas-antam-hari-ini-6-april-rontok-ke-rp983-ribu-per-gram

Jakarta, CNN Indonesia — Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp983 ribu per gram pada Rabu (6/4). Harga emas turun Rp5.000 dari sebelumnya Rp988 ribu per gram pada Selasa (5/4).

Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) turun Rp5.000 per gram dari sebelumnya Rp892 ribu menjadi Rp887 ribu per gram pada hari ini.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp541,5 ribu, 2 gram Rp1,9 juta, 3 gram Rp2,83 juta, 5 gram Rp4,69 juta, 10 gram Rp9,32 juta, 25 gram Rp23,18 juta, dan 50 gram Rp46,29 juta.

Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp92,51 juta, 250 gram Rp231,01 juta, 500 gram Rp461,82 juta, dan 1 kilogram Rp923,6 juta.

Harga jual emas sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX turun 0,36 persen menjadi US$1.920,5 per troy ons. Begitu juga dengan harga emas di perdagangan spot terkoreksi 0,09 persen ke US$1.921,32 per troy ons pada pagi ini.

Pengamat Komoditas Ariston Tjendra melihat harga emas di pasar internasional kemungkinan akan melanjutkan pelemahan pada hari ini. Pasalnya, ada sinyal kebijakan moneter ketat dari bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).

Menurutnya, hal ini akan memicu pengurangan likuiditas di pasar keuangan karena para investor mulai melepas kepemilikan surat utang mereka. Proyeksinya, harga emas bergerak di kisaran US$1.900 sampai US$1.950 per troy ons.

“Kebijakan pengetatan moneter yang agresif bisa mendorong pelemahan harga emas spot lagi,” ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Kendati begitu, menurutnya, pelaku pasar tetap mempertimbangkan potensi kenaikan inflasi dunia sejalan kenaikan harga berbagai komoditas. Begitu juga, dengan kelanjutan invasi Rusia terhadap Ukraina.