Selasa, 16 Maret 2021 / 07:53 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210316073143-85-617877/harga-minyak-turun-akibat-rencana-as-kerek-pajak

Jakarta, CNN Indonesia — Harga minyak mentah dunia turun tipis pada akhir perdagangan Senin (15/3). Ini merupakan penurunan kedua berturut-turut, setelah sebelumnya harga merangkak didorong oleh data ekonomi China yang kuat dan pembatasan pasokan yang sedang berlangsung dari produsen-produsen minyak utama.

Mengutip Antara, Selasa (13), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei tergerus 34 sen, menjadi US$68,88 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS untuk pengiriman April melemah 22 sen, menjadi US$65,39 per barel.

Secara keseluruhan, kontrak acuan minyak mentah cenderung terus menguat sepanjang 2021 karena produsen-produsen minyak utama menahan pasokan. Eksportir minyak utama Arab Saudi, misalnya, memangkas pasokan minyak mentah pemuatan April ke setidaknya empat pembeli Asia utara hingga 15 persen.

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) memutuskan bulan ini untuk memperpanjang sebagian besar pemotongan pasokan hingga April.

Di sisi lain, distribusi vaksin virus corona yang dipercepat memberi harapan akan ekonomi yang lebih kuat dan permintaan bahan bakar. Kemudian, pertumbuhan output industri China mengalami percepatan pada Januari-Februari di luar ekspektasi, sementara data serapan kilang-kilang hariannya naik 15 persen dari tahun sebelumnya.

Paket stimulus besar-besaran AS yang telah disahkan bulan ini juga meningkatkan prospek pertumbuhan ekonomi global. Namun, menurut para analis, rencana Washington untuk menaikkan pajak untuk membayar rencana infrastruktur besar-besaran dapat menghambat permintaan minyak.

“Mereka akan menempatkan orang untuk bekerja dan mereka akan menempatkan bisnis kembali di lapangan untuk mengembangkan infrastruktur, tetapi antara sekarang dan nanti, seseorang harus membayarnya,” kata direktur energi berjangka di Mizuho Bob Yawger.

Harga minyak juga tertekan oleh ekspektasi bahwa badai musim dingin bulan lalu di Texas dapat terus meningkatkan persediaan minyak mentah.

“Ada pembicaraan bahwa karena pemadaman listrik di Texas, kami mungkin melihat peningkatan lagi dalam persediaan minggu ini,” ujar analis senior Price Futures Group di Chicago Phil Flynn, merujuk pada data persediaan minyak AS yang akan dirilis pada Selasa dan Rabu (16-17/3)

Namun, para analis mengatakan perjanjian oleh produsen-produsen utama untuk mengekang produksi dan pulihnya permintaan karena peluncuran vaksin akan terus mendorong harga naik meskipun ada kemunduran sementara.