Kamis, 04 Maret 2021 / 07:57 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210304075106-85-613467/harga-minyak-dunia-meroket-produksi-mungkin-dibatasi

Jakarta, CNN Indonesia — Harga minyak dunia naik hingga 2,6 persen pada akhir perdagangan Rabu (3/3), waktu AS, setelah jatuh ke level terendahnya dalam dua pekan terakhir ini. Harga minyak meroket di tengah kemungkinan produsen OPEC+ membatasi produksi dan mengurangi pasokan bahan bakar AS.

Mengutip Antara, Kamis (4/3), harga minyak mentah berjangka Brent pengiriman Mei naik 2,2 persen menjadi US$64,07 per barel.

Sedangkan, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) pengiriman April naik 2,6 persen menjadi US$61,28 per barel.

Sumber anonim Reuters mengatakan kenaikan harga minyak terjadi setelah negara-negara penghasil minyak dan sekutunya, Rusia, mempertimbangkan memperpanjang pemangkasan produksi dari Maret hingga April nanti.

Kemungkinan pemangkasan produksi akan dibahas dalam pertemuan OPEC+ pada Kamis waktu setempat.

Di sisi lain, stok bahan bakar AS turun pada pekan lalu dengan rekor terbesar dan produksi penyulingan yang jatuh ke level terendahnya setelah cuaca dingin ekstrem di Texas beberapa pekan lalu.

Badan Informasi Energi AS (EIA) menuturkan persediaan bensin AS turun menjadi 243,5 juta barel. Sementara, stok distilat mencatat penurunan terbesar sejak 2003 menjadi 143 juta barel.

“Ini ada badai raksasa. Ini akan mematikan setiap kilang di sejumlah tempat penyulingan,” tutur Bob Yawger, Direktur Energi Berjangka Mizuho.

Sementara, Menteri Perminyakan Kuwait Mohammad al-Fares menyebut sentimen positif kenaikan harga minyak juga akan ditopang oleh optimisme vaksinasi covid-19.

Hal senada disampaikan Presiden AS Joe Biden yang optimistis pemulihan ekonomi berjalan dan dunia akan kembali normal pada tahun depan atau lebih cepat.