Jumat, 22 Januari 2021 / 06:58 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210122064833-85-596970/harga-minyak-bervariasi-karena-pasokan-as-meningkat

Jakarta, CNN Indonesia — Harga minyak dunia bervariasi pada akhir perdagangan Kamis (21/1), waktu AS, setelah peningkatan tak terduga pasokan minyak Amerika Serikat. Padahal, investor masih mengkhawatirkan lesunya permintaan bahan bakar di tengah pandemi covid-19.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret, naik tipis dua sen menjadi US$56,10 per barel.

Sementara, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret melemah 18 sen menjadi US$53,13 per barel.

Namun sebetulnya, kedua kontrak acuan minyak mentah menguat dalam dua hari terakhir karena ekspektasi stimulus besar-besaran terkait pandemi covid-19 di bawah Pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

Data industri menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik hingga 2,6 juta barel selama sepekan terakhir. Angka ini naik tajam dibanding perkiraan analis untuk penarikan 1,2 juta barel.

Dari luar AS, negara-negara produsen minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) sepakat dan mematuhi kebijakan pemangkasan produksi minyak.

Faktor lainnya, kenaikan kasus virus corona di China, negara importir minyak mentah terbesar di dunia, turut menekan harga.

Dalam jangka panjang, sentimen negatif terus menekan harga minyak karena Biden mengumumkan kembalinya Amerika ke perjanjian iklim Paris untuk memerangi perubahan iklim dan mencabut izin untuk proyek pipa minyak Keystone XL dari Kanada.

Biden juga berkomitmen untuk mengakhiri sewa guna usaha minyak dan gas baru di tanah Negeri Paman Sam.