Jumat, 07 Mei 2021 / 09:20 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210507085346-92-639796/harga-emas-antam-hari-ini-7-mei-naik-ke-rp934-ribu-per-gram

Jakarta, CNN Indonesia — Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di level Rp934 ribu per gram pada perdagangan Jumat (7/5). Posisi itu menguat Rp8 ribu dari posisi perdagangan kemarin yang berada di level Rp926 ribu per gram.

Begitu pula dengan harga pembelian kembali (buyback) menguat Rp9 ribu dari Rp829 ribu per gram menjadi Rp838 ribu per gram pada hari ini.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp517 ribu, 2 gram Rp1,80 juta, 3 gram Rp2,68 juta, 5 gram Rp4,44 juta, 10 gram Rp8,83 juta, 25 gram Rp21,96 juta, dan 50 gram Rp43,84 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp87,51 juta, 250 gram Rp218,76 juta, 500 gram Rp439,28 juta, dan 1 kilogram Rp878,5 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX turun 0,06 persen menjadi US$1.814,6 per troy ons. Sementara, harga emas di perdagangan spot turun 0,04 persen ke level US$1.814,4 per troy ons pada pagi ini.

Pengamat komoditas Ariston Tjendra mengatakan harga emas berada di dekat kisaran resisten penting di US$1.815 sehingga harga berpeluang melemah kembali ke kisaran US$18.00 per troy ons.

Tapi koreksi harga emas harus didukung oleh ekspektasi membaiknya data penting tenaga kerja AS Non-Farm Payrolls yang akan dirilis malam ini.

“Membaiknya data ini akan mendorong penguatan dolar AS dan menekan harga emas,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Sebaliknya bila data tenaga kerja tidak sesuai ekspektasi, harga emas berpeluang menguat ke arah resisten berikutnya di US$1.830.

“Potensi kenaikan ini juga didukung oleh yield treasury AS yang masih tertekan di bawah 1,60 persen,” pungkas Ariston.