Selasa, 01 Juni 2021 / 13:41 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210601100744-92-649026/giant-tumbang-ribuan-pekerja-umkm-disebut-ikut-kena-getah

Jakarta, CNN Indonesia — Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengungkapkan ratusan hingga ribuan pekerja UMKM berpotensi terdampak penutupan ritel modern, Giant.

Mereka yang terdampak merupakan pekerja UMKM pemasok barang-barang yang dijual di hypermarket tersebut.

Presiden KSPI Said Iqbal menuturkan ribuan pekerja UMKM tersebut terancam kehilangan pekerjaannya imbas berhentinya pasokan ke Giant usai penutupannya.

“Dengan tumbangnya sang raksasa Giant mengakibatkan ribuan pekerja kehilangan pekerjaan akibat UMKM yang menjadi pemasok barang binasa bersamaan dengan tumbangnya sang raksasa,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (1/6).

Oleh sebab itu, ia meminta pemerintah membantu para pelaku UMKM pemasok Giant yang kehilangan usahanya. Ia juga berharap para pekerja UMKM yang terancam PHK harus mendapatkan hak-haknya, seperti pesangon, kompensasi, dan upah terakhir.

“Pertanyaannya, dari mana industri UMKM membayar hak-hak buruhnya? Karena bisa dipastikan Giant dan Hero Group tidak membayar kompensasi atau pesangon bagi buruh UMKM yang ter-PHK akibat tutupnya Giant. Pemerintah harus tanggung jawab untuk mencarikan solusi bagi ribuan buruh UMKM yang juga ikut ter-PHK,” katanya.

Pengelola Giant, PT Hero Supermarket Tbk mengumumkan bakal menutup seluruh gerai Giant pada akhir Juli 2021. Namun, perusahaan belum mengungkapkan jumlah pekerja terdampak penutupan tersebut.

Said mendesak pemerintah dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan memastikan pekerja Giant yang kena PHK mendapatkan hak-haknya.

Ia memperkirakan jumlah pegawai Giant yang kena PHK mencapai 3 ribu orang. Solusi lainnya, kata dia, pekerja tersebut disalurkan kepada unit usaha Hero Group lainnya seperti Hero Supermarket, Guardian, dan IKEA.

“Dalam hal ini, Menteri Tenaga Kerja harus mengambil inisiatif memanggil paksa manajemen Giant dan Hero Group untuk memastikan batas waktu tanggal penyelesaian kasus PHK, penyaluran pekerja ke unit usaha Hero Group lainnya, dan membayar hak-hak buruh yang harus diberikan,” ujarnya.

Direktur Utama PT Hero Supermarket Tbk Patrik Lindvall menyebut penyebab penutupan Giant lantaran perusahaan akan memfokuskan bisnis ke merek dagang lain yang memiliki potensi bertumbuh lebih tinggi, seperti IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket.

Nantinya, Hero Group akan mengubah lima gerai Giant menjadi IKEA, juga mempertimbangkan untuk mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket.

“Seperti bisnis mumpuni lainnya, kami terus beradaptasi terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah, termasuk menurunnya popularitas format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia, sebuah tren yang juga terlihat di pasar global,” jelasnya dalam keterangan resmi.

Terpisah, Head of Corporate and Consumer Affairs PT Hero Supermarket Tbk Diky Risbianto menyatakan perseroan belum mengetahui jumlah pekerja terdampak penutupan Giant.

Dia menyebut pihaknya membuka kesempatan kepada karyawan terdampak untuk melamar pekerjaan di lini bisnis perusahaan yang lain, seperti Guardian, IKEA, dan Hero Supermarket.

“Kami belum bisa memberi tahu jumlah karyawan kami yang terdampak (penutupan gerai Giant) karena bergantung pada perubahan gerai Giant ke lini bisnis kami yang lain atau pengalihan kepemilikan gerai ke brand ritel lain,” jelasnya kepada CNNIndonesia.com.