Kamis, 13 Januari 2022 / 10:45 WIB
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220112170513-78-745788/fintech-berpotensi-jadi-sektor-unggulan-ekonomi-digital-ri
Jakarta, CNN Indonesia — Industri keuangan digital (financial technology/fintech) berpotensi menjadi sektor unggulan bagi ekonomi digital di Indonesia. Proyeksi ini didorong oleh sejumlah peluang dan tantangan yang akan dihadapi industri masa kini.
“Dengan berbagai manfaat, keragaman produk, dan layanan keuangan yang dimiliki membuat fintech berpotensi menjadi sektor unggulan ekonomi digital di masa mendatang,” kata Deputi Bidang Koordinator Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin dalam webinar Pluang, Rabu (12/1).
Rudy menjelaskan sejumlah peluang yang dapat ditangkap oleh pelaku industri fintech. Pertama, kesepakatan investasi bagi industri fintech berada di posisi kedua setelah e-commerce dengan porsi sebesar 22 persen.
Kedua, akumulasi pinjaman yang diberikan oleh fintech diklaim telah mencapai Rp262,93 triliun pada September 2021. Ketiga, masih terdapat 28 juta penduduk yang belum memiliki akses ke layanan keuangan formal seperti perbankan.
Keempat, pendanaan untuk industri fintech mencapai angka setengah miliar dolar pada tahun lalu. “Peluang juga terlihat dari besarnya minat investasi di sektor fintech, total pendanaan hingga kuartal III 2021 sudah mencapai US$425 juta, ini menunjukkan fintech sebagai sektor yang cukup menarik bagi investor dan memiliki masa depan yang cerah,” ujarnya.
Namun demikian, fintech tentu memiliki sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Rudy mengatakan tingkat literasi keuangan yang masih rendah yakni sebesar 38,03 persen menjadi tantangan yang besar. Pasalnya, inklusi keuangan sudah jauh lebih unggul yakni sebesar 76,19 persen.
“Data ini menunjukkan adanya gap yang cukup tinggi antara inklusi dan literasi keuangan, yang berarti dari setiap 100 penduduk Indonesia ada 76 orang yang memiliki akses ke layanan keuangan formal, namun hanya 38 orang yang memiliki literasi keuangan,” jelasnya.
Dengan demikian, meningkatkan literasi dan inklusi keuangan menjadi pekerjaan rumah bersama yang perlu dikerjakan antara pemerintah dan pelaku industri fintech dalam negeri.